Benarkah Produk Organik Lebih Sehat?  

Selasa, 18 September 2012 10:27 WIB

Bayam organik. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda, ternyata produk organik belum tentu lebih baik ketimbang produk tradisional meskipun rasanya mungkin lebih enak. Selama ini berkembang persepsi bahwa produk organik yang ditumbuhkan tanpa pupuk buatan, pestisida, dan bahan kimia lain membuat produk menjadi lebih murni, lebih bernutrisi, dan baik ketimbang produk non-organik. Kenyataannya, menurut para ahli, hanya sedikit bukti yang menunjukkan bahwa produk organik lebih sehat ketimbang produk konvensional.

Hasil tinjauan atas 237 hasil penelitian produk organik menunjukkan bahwa produk tersebut mengandung 30 persen lebih sedikit residu pestisida dibandingkan buah-buahan dan sayuran yang ditanam secara konvensional. Namun hal itu tidak berarti produk organik 100 persen bebas bahan kimia. Para ilmuwan juga tidak menemukan perbedaan berarti atas kandungan vitamin pada produk-produk organik.

Kandungan fosfor dalam produk organik diketahui lebih tinggi, tetapi manfaat dari zat ini hanya sedikit karena tidak banyak orang yang mengalami kekurangan zat tersebut. Temuan paling signifikan adalah susu organik mengandung kadar asam amino omega 3 lebih tinggi yang diyakini penting untuk perkembangan otak pada balita dan kesehatan sistem kardiovaskuler.

Menurut Dr Dena Bravata, peneliti, di luar persepsi manfaat kesehatan, orang juga membeli produk organik karena rasanya yang lebih enak. Hal tersebut merupakan efek dari praktek pertanian yang lebih bersahabat terhadap lingkungan dan binatang.

Hasil temuan yang dipublikasikan di jurnal Annals of Internal Medicine dan dikutip oleh Telegraph dan Sydney Morning Herald ini membagi hasil penelitian dalam dua kelompok riset, yakni membandingkan anak-anak yang mengkonsumsi produk organik dan yang memakan produk konvensional. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar residu pestisida pada urine anak-anak pengkonsumsi produk organik lebih rendah dibandingkan kelompok lain. Namun kadar pestisida di dua kelompok tersebut sama-sama di bawah batas keamanan.

Ayam dan babi organik juga menurunkan paparan atas bakteri yang resisten terhadap antibiotik, tetapi para ilmuwan mengatakan implikasi kesehatannya tidak jelas. Penelitian ini dikatakan sulit karena banyaknya cara untuk mengetes produk organik tersebut. Hal lain yang mempengaruhi kadar nutrisi adalah jenis tanah dan cuaca, serta metode bercocok tanam itu sendiri.

Prof Alan Dangour, dosen senior di London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan bahwa tinjauan tersebut menunjukkan, “Bahwa tidak ada perbedaan yang meyakinkan antara produk organik dan non-organik dalam manfaat kesehatan ataupun kandungan nutrisi.”

Sementara juru bicara Soil Association mengatakan, metode yang digunakan oleh para peneliti tidak cocok untuk membandingkan hasil panen. Sementara hasil penelitian terdahulu menemukan bahwa perbedaan nutrisi antara produk organik dan non-organik “sangatlah signifikan". Ia mengatakan, hasil penelitian di Belanda menemukan bahwa anak-anak berusia 2 tahun berisiko lebih rendah 36 persen terkena eksem jika 90 persen produk susu dan turunannya yang dikonsumsi adalah bahan organik.

ARBA’IYAH SATRIANI

Berita lain:
Pre-Order iPhone 5 Tembus 2 Juta dalam 24 Jam

Google Ternyata Pernah Menyewakan Kambing

Hantu Lokal Dreadout Nampang di ICT Award 2012

Hari Ini, Komponis Jerman Clara Schumann di Google

Yahoo Segera Kantongi Dana Segar Untuk Ekspansi

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

12 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

14 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

14 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

18 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya