Eksotika Tenun Indonesia

Reporter

Kamis, 11 Oktober 2012 21:51 WIB

Peragaan busana Eksotika Tenun Indonesia rancangan Oscar Lawalata di Galery Springhill Kemayoran, Jakarta. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta -Perancang Oscar Lawalatta dan Carmanita memang tidak hadir dalam acara Eksotika Tenun Indonesia, yang berlangsung beberapa waktu lalu di Gallery Springhill, Kemayoran, Jakarta. Namun karya keduanya telah menarik perhatian pengunjung. Acara yang diselenggarakan Perkumpulan Pesona Kain Indonesia itu memang menghadirkan karya kedua perancang tersebut, yang mengolah tenun Nusa Tenggara Barat, tenun Nusa Tenggara Timur, songket Sumatera, tenun Kalimantan, dan tenun Bali.

“Kain tenun dan songket yang dirancang Oscar dan Carmanita semua dari binaan kami,” kata Ketua Perkumpulan Pesona Kain Indonesia, Ikke Nirwan Bakrie. “Di tangan dua perancang ini, tenunan menjadi karya indah berupa kebaya, baju kurung, kain, baju bodo untuk menghadiri acara resmi, dan kasual."

Menurut Ikke, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian terhadap perajin kain binaan perkumpulan yang berada di berbagai wilayah di Indonesia. Tujuannya, tutur Ikke, adalah untuk memperkenalkan kembali motif-motif tenun ikat maupun songket yang bukan hanya menawan, tapi juga memiliki filosofi tinggi.

Pada acara itu, Oscar mengirimkan koleksi yang memadukan tenun ikat Nusa Tenggara Barat dan tenun ikat Nusa Tenggara Timur dengan kebaya panjang, kebaya berlengan tiga perempat, modifikasi baju bodo, dan modifikasi kebaya pendek.

Menurut Ade Syarfuan, yang ikut aktif mendampingi Oscar dan Carmanita ke perajin binaannya, tenun ikat Nusa Tenggara Timur dan Barat memiliki karakter yang khas. “Nah, untuk mendekatkan kecintaannya kepada si pemakai, terutama orang muda, harus dirancang modern dan trendi,” kata Ade, yang juga pengurus perkumpulan itu. “Oscar piawai untuk hal yang begini.”

Kain-kain tenun tersebut ditampilkan dengan kombinasi warna yang sesuai dengan tren masa kini, yakni warna biru, toska, marun, merah, dan warna klasik hitam-putih. “Kami menyarankan ke perajin binaan agar dapat menghadirkan warna baru, yakni kombinasi warna dengan motif, termasuk pengaturan tata letak motifnya,” ujar Ade.

Sedangkan Carmanita menghadirkan kebaya modern bergaya tumpuk beraksen rempel yang dipadu dengan kain songket Sumatera Barat, songket Jambi, tenun Bali Singaraja, tenun Sambas Kalimantan, dan ulos Sumatera Utara. Ia mampu membuat busana berbahan kain lokal, yang biasanya terkesan berat, menjadi busana ringan dan nyaman dikenakan.

Menurut seorang pakar kain, Asmoro Damais, tenun merupakan kain yang sering dipakai dalam upacara-upacara yang dilakukan masyarakat Jawa pada zaman dulu. Ia menambahkan, tenun lebih sering digunakan pada upacara sakral dan penting dibanding batik. “Sejak zaman kerajaan dulu, tenun yang paling sederhana dan selalu dipakai kerajaan dalam berbagai acara adalah lurik,” kata ujarnya.

Pengamat kain, Judi Achjadi, memperkuat penjelasan Asmoro. Menurut dia, di Indonesia, tenun merupakan kriya atau kerajinan tertua. Tenun adalah hasil karya kain yang dibuat dari benang, yang dimasukkan ke pakan pada alat yang disebut lungsin, setelah sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun manual, bukan mesin. Sedangkan tenun yang memakai benang emas dan perak disebut songket. “Dalam teknis selanjutnya, ada tenun ikat, dobel ikat, dan pakan,” katanya.

Judi menambahkan, pemakaian tenun dan songket tidak sebatas busana, tapi juga sebagai pelapis mebel, penghias interior, dan peralatan rumah tangga. “Tenun Indonesia eksotis,” ujarnya. HADRIANI P

Berita terkait

Republika PHK Massal 60 Karyawan, Separuhnya Wartawan

1 menit lalu

Republika PHK Massal 60 Karyawan, Separuhnya Wartawan

Republika tidak merencanakan PHK gelombang berikutnya.

Baca Selengkapnya

PVMBG: Aktivitas Erupsi Gunung Ibu Meningkat

38 menit lalu

PVMBG: Aktivitas Erupsi Gunung Ibu Meningkat

PVMBG mencatat Gunung Ibu di Maluku Utara kembali mengalami dua kali erupsi tadi malam.

Baca Selengkapnya

Artis Indonesia Bereaksi Usai Timnas U-23 Kalah dari Guinea, Ibnu Jamil: Wasit Kacau

47 menit lalu

Artis Indonesia Bereaksi Usai Timnas U-23 Kalah dari Guinea, Ibnu Jamil: Wasit Kacau

Selebritas Indonesia ramai-ramai mengungkapkan kekesalannya kepada wasit yang menyebabkan kekalahan Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Empat Game Fallout Ramai Dimainkan di Steam Bulan Ini, Populer Berkat Serial TV Adaptasinya

59 menit lalu

Empat Game Fallout Ramai Dimainkan di Steam Bulan Ini, Populer Berkat Serial TV Adaptasinya

Seri game Fallout mengisi daftar permainan yang paling ramai dikunjungi di Steam pada bulan ini. Efek penanyangan serial TV adaptasinya.

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Prediksi Lonjakan Penumpang KRL di Daop 6 Yogyakarta Saat Libur Paskah, Jam Perjalanan Ditambah

1 jam lalu

KAI Commuter Prediksi Lonjakan Penumpang KRL di Daop 6 Yogyakarta Saat Libur Paskah, Jam Perjalanan Ditambah

Saat libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan perayaan Paskah ini total ada 30 perjalanan commuter line (KRL) setiap harinya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

1 jam lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

1 jam lalu

Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

Hingga pekan kedua Mei 2024, hanya 26 pemerintah daerah yang menyalurkan tunjangan profesi guru (TPG) ke rekening para guru.

Baca Selengkapnya

Instagram Rilis Empat Efek Baru untuk Fitur Stories, Berikut Keunikannya

1 jam lalu

Instagram Rilis Empat Efek Baru untuk Fitur Stories, Berikut Keunikannya

Tak berhenti berinovasi, Instagram kembali menelurkan empat efek tambahan untuk fitur Stories.

Baca Selengkapnya

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

2 jam lalu

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

Sekutu paling kuat Israel, Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke negara Zionis, termasuk bom-bom berat penghancur bunker.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

2 jam lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya