Sedekah Bikin Orang Bahagia dan Sejahtera  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Selasa, 22 Januari 2013 12:42 WIB

TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, New Orleans - Hasil penelitian menunjukkan bahwa mempunyai banyak uang tidak serta-merta membuat Anda bahagia. Sebaliknya, memberikan sebagian uang Anda sekalipun Anda tidak kaya, lebih cenderung membuat Anda merasa sejahtera dan lebih berbahagia.

Menurut peneliti Michael Norton, associate profesor bidang marketing di Harvard Business School, hal tersebut terdengar seperti berlawanan dengan intuisi meskipun pada kenyataannya tidak. Penemuan itu dipresentasikan pada pertemuan tahunan Society for Personality and Social Psychology di New Orleans.

"Salah satu cara orang untuk menunjukkan kesejahteraan mereka adalah dengan memberikan uang secara cuma-cuma (sedekah)," kata Norton seperti dikutip situs Health Day edisi 21 Januari 2013. Karena itu, ia melakukan penelitian untuk mengetahui apa yang terjadi jika orang miskin memberikan sebagian uang mereka.

Ternyata, kata Norton, memberikan uang kepada orang lain meningkatkan perasaan yang disebut sebagai subjective wealth atau besarnya rasa nyaman Anda.

"Kami menduga bahwa aksi kebaikan hati juga merupakan sinyal kesejahteraan bagi pemberi itu sendiri, membuat mereka merasa dirinya sejahtera meskipun sejumlah uang keluar dari dompet mereka," kata Norton.

Selain itu, donasi juga meningkatkan kekuatan perasaan dari pendonor dan hal itu membuat pemberinya merasa lebih berbahagia sebab donasi mengisi perasaan lebih dalam tentang keinginan untuk merasa sejahtera.

Dalam penelitiannya, Norton tidak bertanya kepada partisipan mengenai kebahagiaan yang mereka rasakan saat membantu orang lain dengan memberikan uang. "Tetapi sebagian hasil riset sebelumnya menunjukkan bahwa orang yang melakukan hal itu merasa bahagia karena bersikap prososial," ujar dia.

Hasil riset terbaru ini, menurut James Maddux, professor emeritus di Departemen Psikologi George Mason University, ada kaitannya dengan temuan hasil penelitian lainnya yang menunjukkan bahwa orang selalu mengukur dirinya dengan orang lain.

"Apa yang terlihat sebagai masalah psikologis bagi orang tidak selalu berhubungan dengan uang yang mereka miliki. Melainkan dari apa yang mereka dibandingkan dengan orang lain," katanya.

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita terkait

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

21 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

5 Maret 2024

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?

Baca Selengkapnya

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.

Baca Selengkapnya

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.

Baca Selengkapnya

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?

Baca Selengkapnya

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.

Baca Selengkapnya

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

7 Desember 2022

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.

Baca Selengkapnya

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

9 Agustus 2022

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

Penjenamaan rumah sehat akan memfungsikan ilmu kedokteran tentang pencegahan penyakit. Layanan digital terintegrasi SATU SEHAT menjadi langkah mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

28 Juli 2022

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

Rancangan peraturan pelabelan BPA sama sekali tidak melarang penggunaan kemasan galon polikarbonat

Baca Selengkapnya