Sering Mengingat Masa Lalu Bisa Sebabkan Insomnia

Reporter

Senin, 6 Mei 2013 14:50 WIB

Ilustrasi insomnia. guardan.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta -Anita masih saja sibuk mengirimkan pesan pendek ke teman-temannya meski malam kian larut. Waktu menunjukan pukul 2.30 tetapi mahasiswa akhir di sebuah perguruan tinggi swasta jurusan teknik pertamanan ini belum juga tidur. "Saya hampir setengah tahun menderita insomnia. Kondisi masih selalu fit dan bugar tapi sulit memicingkan mata," kata wanita berusia 19 tahun ini.

Menurut dokter Ryan Thamrin, gangguan tidur atau insomnia bisa terjadi pada siapa saja. Tak hanya orang dewasa, bisa pada ibu hamil, lansia, anak, maupun bayi. Pada penderita insomnia akan mengalami sulit tidur di malam hari dan merasakan kelelahan panjang namun sukar memejamkan mata.

Dokter Ryan yang dihubungi di Jakarta pada akhir April mengatakan fakta penderita insomnia kini tak hanya diderita orang dewasa, anak-anak dan remajapun mulai mengalami gangguan tidur. Penyakit ini memiliki ciri-ciri sering merasa cemas, khawatir dan tegang.

"Ada faktor lain yang juga menjadi penyebab insomnia yaitu terus menerus mengingat masalah yang telah lalu dan kekhawatiran membayangkan masa yang akan datang," kata Ryan.

Dalam merenungi kondisi begini, seseorang akan cepat mudah terkena insomnia. "Pada akhirnya mengalami gangguan tidur karena terbayang masa lalu dan masa yang akan datang," ujarnya.

Seseorang penderita insomnia, sepintas kondisi fisiknya tampak terlihat masih segar meskipun saat bangun di pagi hari. Kata Ryan, hal ini karena asupan gizi serta suplement yang cukup atau melakukan olahraga dengan baik.

HADRIANI P



Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia
| Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg


Baca juga:

Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang
Massa Bakar Al-Quran di Masjid Jemaat Ahmadiyah

Ini Kata Dubes Inggris Soal Kantor OPM di Oxford

Anwar Ibrahim Berkicau Menangkan Pemilu Malaysia

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

12 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

14 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

14 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

18 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya