Lebih Bahaya Mana bagi Pemuda: Ganja atau Alkohol?  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 23 Januari 2014 11:05 WIB

Sejumlah produk berbahan dasar ganja dipajang di toko Medicine Man jelang berlakunya legalisasi penjualan ganja rekreasional di negara bagian Colorado (27/12). (AP Photo/Brennan Linsley)

TEMPO.CO, Colorado - Pertanyaan menganai mana yang lebih berbahaya antara alkohol atau ganja diperdebatkan sekali lagi. Kali ini dipicu oleh komentar Presiden Barack Obama dalam sebuah wawancara dengan majalah The New Yorker yang menyebut ganja tak lebih berbahaya dari alkohol.

Dalam ulasannya, media online Huffington Post menyebut terlalu dini apa yang disimpulkan Obama. Pola penggunaan dan efek jangka panjang pada tubuh membuat dua barang memabukkan ini sulit diperbandingkan. Baik konsumsi alkohol maupun ganja sama-sama baru akan menunjukkan efek kesehatan dalam jangka panjang. Alhokol memang lebih banyak dipantau, dengan 88.000 kematian per tahun akibat terlalu banyak menenggak alkohol. Namun, kendati penggunaan ganja tak ada angka pasti, namun bukan berarti zat ini tak berbahaya. Penelitian efek ganja bagi kesehatan masih terus diteliti.

Sudah menjadi rahasia umum, meminum terlalu banyak alkohol dapat dengan cepat membunuh seseorang. Ketidakmampuan untuk memetabolisme alkohol secepat cairan itu dikonsumsi dapat menyebabkan penumpukan alkohol di otak yang terlibat dengan detak jantung dan pernapasan.

"Anda bisa tewas dalam lima menit setelah pesta alkohol berlebihan. Itu tidak akan terjadi dengan ganja," kata Ruben Baler, seorang ilmuwan kesehatan di National Institute on Drug Abuse. "Dampak dari penggunaan ganja jauh lebih halus."

Ganja mempengaruhi sistem kardiovaskular serta meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Jika ganja dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dalam satu waktu, kata Baler, efeknya sama seperti overdosis alkohol.

Menurut Direktur Divisi Metabolisme dan Efek Kesehatan di Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme AS, Gary Murray, alkohol--dibandingkan ganja--lebih mungkin berinteraksi dengan obat lain. Cara alkohol dimetabolisme dalam tubuh sama seperti obat.

Ini berarti orang yang memakai obat-obatan atau mengkonsumsi obat-obatan sambil minum minumanan beralkohol, dapat meningkatkan atau menurunkan kadar aktif obat dalam tubuh.

Sedang ganja dapat mempengaruhi kesehatan dengan cara tidak langsung. Karena ganja dapat merusak koordinasi dan keseimbangan, ada risiko menyakiti diri sendiri, terutama jika seseorang mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan konsentrasi.

Selain itu, perbedaan keduanya terletak pada efek jangka panjang. "Kelebihan alkohol akan mengakibatkan konsekuensi yang sangat parah, sedangkan mengkonsumsi alkohol berlebih secara kronis adalah yang paling mungkin menyebabkan banyak masalah yang mengancam kesehatan," kata Murray.

Minum minuman keras dapat menyebabkan penyakit hati alkoholik, kata Murray, yang dapat berkembang menjadi fibrosis hati, yang pada gilirannya berpotensi menyebabkan kanker hati.

Tidak seperti alkohol, Baler mengatakan, efek penggunaan ganja dalam jangka panjang tidak mapan. Penelitian pada hewan menunjukkan beberapa dampak yang mungkin timbul pada reproduksi. Selain itu, ada bukti bahwa ganja dapat memperburuk masalah kejiwaan bagi orang-orang yang memiliki kecenderungan gangguan jiwa. Karena cara mengkonsumsi ganja umumnya adalah diisap, maka dapat menyebabkan bronkitis, batuk, dan peradangan kronis dari saluran pernapasan.

Namun, sementara penelitian awal menunjukkan beberapa bukti yang mengaitkan ganja dengan kanker paru-paru, Baler mengatakan, tidak jelas mengapa asap ganja tidak memiliki hasil yang sama seperti asap tembakau pada paru-paru. Banyak ahli menduga, beberapa senyawa dalam ganja bermanfaat untuk mengatasi efek buruknya. Bisa juga, kebiasaan kesehatan lainnya dari perokok ganja berbeda dengan rokok pada perokok tembakau. "Atau bisa jadi karena perokok ganja hanya melakukannya sesekali saja," katanya.

Untuk ganja, perlu digarisbawahi pada penggunaan di kalangan anak muda. "Pasalnya, otak mereka tengah bertumbuh, dan merokok ganja dapat mengganggu koneksi yang dibuat di otak," kata Baler menambahkan.

Mengkonsumsi alkohol juga tak selamanya buruk. Ada manfaat kesehatan yang dapat diamati pada peminum moderat. "Hasil penelitian menunjukkan, mereka memiliki kemungkinan terserang penyakit jantung lebih sedikit dan tak mudah terpapar flu," kata Murray. "Kami selalu menasihati orang untuk menghindari minum minuman keras secara berlebihan, tapi minum minuman keras secara moderat bukanlah sesuatu yang sangat berbahaya."

HUFFINGTON POST | TRIP B




Berita Terpopuler
Risma Temukan 2 Karung Duit di Kebun Binatang Surabaya
Alasan Obama Dicerai, Selingkuh atau Politik?
Ahok: Sampai Kiamat Juga Kebanjiran! |
Ani Yudhoyono Minta Maaf di Instagram
Heboh Instagram Ani SBY, Muncul Situs IstanaGeram




Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

33 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya