6 'Manfaat' Kesehatan Jika Menjomblo  

Reporter

Sabtu, 27 September 2014 14:02 WIB

Ilustrasi

TEMPO.CO, Jakarta - Menemukan pasangan sebagai teman hidup merupakan kebahagiaan banyak orang. Sedangkan bagi yang masih single, tidak memiliki pasangan bisa membuat stres karena sering diejek.

Namun, berbagai studi menemukan banyak manfaat dari hidup sebagai jomblo. Dikutip dari Health, Jumat, 26 September 2014, ada enam pengaruh dari menjadi lajang pada kesehatan:

1. Boleh gemuk
Sebuah studi dalam jurnal Health Psychology menyebut bahwa pasangan yang bahagia lebih mungkin naik berat badan. Sebab, orang-orang cenderung akan menjaga berat badannya agar bisa memuaskan pasangannya. Penelitian di jurnal Body Image juga menyebut bahwa wanita mudah merasa tertekan untuk tetap langsing saat memiliki pasangan. Selain itu, pria yang sudah menikah lebih mungkin mengalami obesitas dibanding rekannya yang belum menikah.

2. Bisa olahraga teratur
Studi dari University of Maryland, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang pria dan wanita single lebih peduli kesehatan daripada yang sudah menikah. Sebuah survei dari Inggris juga menemukan sebanyak 78 persen pria dan 63 persen wanita yang sudah menikah gagal untuk memenuhi rekomendasi olahraga 150 menit per minggu.

3. Lebih banyak teman dekat
Jika sudah menikah, pasangan mungkin mulai membatasi dengan siapa Anda boleh berteman. Studi dari Universisty of Massachusetss menyebut jomblo lebih mungkin menjalin hubungan baik dengan teman dan tetangga. Hal ini berlaku khususnya pada wanita yang, menurut studi, lebih mungkin memiliki "teman dekat" lebih dari satu orang.

4. Tidak stres dan bisa menabung
Menghadapi masalah dengan pasangan sering membuat orang stres. Kebalikannya, pria dan wanita single akan terhindar dari tekanan masalah tersebut. Selain itu, dalam sebuah survei menyebut bahwa kebanyakan pasangan cenderung berbohong tentang pengeluaran mereka. Para jomblo juga lebih mudah hidup irit karena tak perlu mengeluarkan biaya makan atau nonton untuk dua orang.

5. Lebih cepat menyerah
Sebuah studi dari University of Emory menemukan bahwa hampir 70 persen pria lajang akan meninggal setelah tiga bulan menjalankan operasi jantung dibandingkan pria yang sudah menikah. Hal ini disebabkan karena pria menikah berjuang lebih keras untuk memperjuangkan hidupnya demi istri dan anak-anaknya. Namun, studi lain menyebut bahwa veteran perang yang belum pernah menikah lebih mudah sembuh daripada mantan pejuang yang sudah atau pernah menikah.

6. Mudah sakit jantung
Data dari American College of Cardiology menyebut bahwa pria lajang berisiko 5 persen lebih mungkin terserang penyakit jantung daripada pria menikah, tergantung bagaimana kondisi rumah tangga. Namun, peneliti dari University of Texas menyebut bahwa dari 9.000 perseta penelitian yang terdiri dari pria lajang dan sudah menikah tidak ditemukan adanya perbedaan untuk risiko terkena penyakit jantung.




RINDU P. HESTYA | HEALTH




Berita Lain:
Wasabi, Si Hijau Pedas Pendamping Sashimi
Uniqlo Bakal Buka Dua Gerai Baru di Jakarta
Bullying Tingkatkan Peradangan

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

5 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

12 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

14 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

14 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

15 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

15 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

18 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya