15 Ribu Massa Peringati Hari Osteoporosis

Reporter

Minggu, 7 Desember 2014 19:05 WIB

Senam pencegahan Osteoporosis. TEMPO/Budi Yanto

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Osteoporosis Nasional diperingati di Plaza Barat, Monumen Nasional, Jakarta pada 7 Desember 2014. Sekitar 15 ribu masyarakat bergerak untuk memperingati puncak peringatan Hari Osteoporosis Nasional 2014.


Puncak Peringatan Hari Osteoporosis Nasional dihadiri oleh Mufidah Jusuf Kalla, Menteri Kesehatan, Nila Moeloek dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama.


Kampanye pencegahan osteoporosis merupakan sinergi antara pemerintah, asosiasi medis, asosiasi masyarakat, dan pihak swasta: Kementerian dan Pemerintah Provinsi, Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi), dan Fonterra Brands Indonesia.


Pada kesempatan ini, Fonterra menyerahkan secara simbolik gambar kerja taman Waduk Pluit yang akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga kepada Gubernur DKI Jakarta Bapak Basuki Tjahaja Purnama, sebagai wujud dari komitmen terhadap upaya menuju Jakarta Bebas Osteoporosis.


Dr. Nicolaas Budhiparama, SpOT-K – Ketua Perosi mengatakan, “Perosi telah melakukan berbagai kegiatan pencegahan osteoporosis sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Salah satunya memperkenalkan senam pencegahan osteoporosis I dan II serta Osteo Dance.,” kata Nicolaas.


Advertising
Advertising

Senam tersebut sebagai salah satu bentuk aktifitas fisik, diharapkan dapat memelihara serta meningkatkan kekuatan dan kepadatan tulang bila dilakukan dengan baik, benar, terukur dan teratur (BBTT).


Selain itu, rekomendasi lainnya yang tak kalah penting untuk pencegahan osteoporosis adalah konsumsi gizi seimbang, penuhi kebutuhan kalsium harian dan nutrisi tulang yang cukup pada semua umur, seperti dengan konsumsi susu kalsium tinggi. Susu adalah sumber kalsium terbaik yang direkomendasikan oleh badan-badan kesehatan dunia. Usahakan konsumsi susu paling tidak satu gelas per harinya,” katanya.


Anita Hutagalung – Ketua Perwatusi mengatakan, “Perwatusi fokus untuk menggerakkan masyarakat secara langsung melalui berbagai progam, salah satunya berupa pemberdayaan kader PKK DKI Jakarta di 41 kecamatan dan kelurahan Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan ini juga merupakan wujud implementasi dari komitmen menuju Jakarta Bebas Osteoporosis. Intinya adalah menggerakkan seluruh pihak untuk pencegahan osteoporosis.”(Baca : Ahok Mengajak Warga Jakarta Rajin Berolahraga)


Paul Richards - Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia mengatakan, pihaknya secara konsisten mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini.


Pihaknya telah mengimplementasikan komitmen bebas osteoporosis dalam beberapa program, salah satunya kerjasama dengan PKK di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya. “Kami telah menjangkau dan mengedukasi 10.000 kader dan komunitas PKK di 3 kota. Dari hasil evaluasi proses monitoring memperlihatkan perubahan perilaku dan kebiasaan positif dalam upaya pencegahan osteoporosis.


“ 7 dari 10 wanita sudah mulai melakukan olah gerak dan mengkonsumsi makanan/minuman berkalsium tinggi secara rutin,” kata Paul. Pihaknya akan melengkapi taman kota Waduk Pluit dengan alat olahraga dan terus-menerus melakukan pemeriksaan dini kepadatan tulang (Bone Scan) ke lebih dari satu juta orang Indonesia tiap tahunnya.


EVIETA FADJAR


Berita Terpopuler



Jakcloth YES Digelar di Senayan
6 Alasan Mengapa BAB Jongkok Lebih Sehat
Jaga Kesehatan, Boediono Joging 2 Hari Sekali
James Stuart Rilis Buku Hotel Pertama di Dunia

Berita terkait

Kenaikan Bea Masuk Impor Tepung Gandum Dorong Investasi

3 Februari 2009

Kenaikan Bea Masuk Impor Tepung Gandum Dorong Investasi

Tarif bea masuk atas impor tepung gandum sebesar 0 persen menyebabkan kalangan pengusaha menahan kegiatan ekspansi mereka. Alasannya, nilai barang domestik dengan barang impor jadi tidak bisa bersaing.

Baca Selengkapnya

Limbah Tapioka di Bantul Jadi Bahan Kue Kering

28 Agustus 2008

Limbah Tapioka di Bantul Jadi Bahan Kue Kering

Jika tepung tapiokanya dijual ke pasaran dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 5.500 per kilogramnya, limbahnya dijual untuk pakan ternak seharga Rp 1.500 per kilogramnya, sedangkan tepung limbah dihargai Rp 3000 per kilogram.

Baca Selengkapnya