Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Penyakit Virus Tikus dan Gejalanya

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi tikus. dailymail.co.uk
Ilustrasi tikus. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa hari lalu terdapat pemberitaan di Cilandak, Jakarta Selatan terdapat orang sakit yang diperkirakan terpapar virus tikus.

Berdasarkan sampel yang dibawa oleh Kementerian Kesehatan telah dibuktikan jika itu bukan merupakan virus tikus.  

Berdasarkan keterangan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Ri, Maxi Rondonuwu orang-orang tersebut mengalami gejala demam dan bercak merah pada kulit. 

Apa itu Hantavirus 

Mengutip dari Bulletin MaterPIE yang diterbitkan oleh Kemenkes RI virus tikus yang juga disebut hantavirus alias virus hanta merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan pengerat (rodensia) ke manusia.  

Hantavirus menyebabkan dua macam gejala klinis yaitu, Hemorrhagic Pulmonary Syndrome (HFRS) dan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). HFRS sudah banyak menginfeksi manusia diberbagai negara sedangkan kasus HPS masih ditemukan di Amerika Serikat saja.  

Mengutip dari CDC.gov, HFRS merupakan hantavirus yang berasal dari rodensia dengan famili bunyaviridae. HFRS ini tergolong dalam penyakit seperti demam berdarah dan epidemi nefropati. Biasanya virus yang menyebabkan HFRS adalah  Hantaan, Dobrava, Saaremaa, Seoul, dan Puumala.  

HFRS yang dibawa oleh hewan pengerat seperti tikus dapat menginfeksi akibat penularan langsung dari hewan atau antar manusia meski jarang terjadi. Infeksi terjadi saat manusia melakukan kontak langsung dengan hewan karena terpapar urin, kotoran, air liur atau debu dari sarang rodensia. 

Apabila ketika urin yang terinfeksi virus hanta masuk ke kulit, lendir mata, hidung, maupun mulut juga dapat menular ke manusia. Selain itu, hantavirus pada hewan pengerat juga dapat menular ketika manusia tergigit. 

Jenis hewan yang berpotensi membawa virus henta diantaranya tikus sawah (Apodemus agrarius) yang membawa virus Saaremaa dan Hantaan, tikus coklat (Rattus norvegicus)  yang membawa virus Seoul, tikus bank (Clethrionomys Glareolus) membawa virus Puumala dan tikus sawah berleher kuning (Apodemus flavicollis) yang membawa virus Dobrava.

Gejala Virus Tikus 

Gejala yang ditimbulkan ketika seseorang terinfeksi HFRS akan muncul dalam 1-2 minggu setelah terpapar. Gejala awal yang dirasakan seperti sakit kepala, demam, menggigil, mual, dan penglihatan kabur. Wajah juga akan terlihat kemerahan atau terdapat ruam dan mata juga menjadi merah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya: Gejala tersebut diikuti dengan tekanan darah rendah...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

28 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

29 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

30 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Gerombolan Tikus Mabuk Setelah Makan Ganja Sitaan di Kantor Polisi

41 hari lalu

Ilustrasi tikus. dailymail.co.uk
Gerombolan Tikus Mabuk Setelah Makan Ganja Sitaan di Kantor Polisi

Sekelompok tikus mabuk setelah memakan ganja yang merupakan barang bukti Kepolisian di New Orleans, Amerika Serikat.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

48 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Uniknya Kuil di India yang Jadi Rumah bagi Puluhan Ribu Tikus

17 Februari 2024

Kuil Karni Mata di Rajasthan, India, menjadi tempat hidup ribuan tikus yang dihormati (Pixabay)
Uniknya Kuil di India yang Jadi Rumah bagi Puluhan Ribu Tikus

Meskipun mungkin terlihat tidak biasa bagi orang luar, kuil ini memiliki arti penting yang sangat besar bagi umatnya.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.