TEMPO Interaktif, Jakarta: Tak ada lagi kegalauan di hati Siska, 30 tahun. Ketenangan malahan menjadi teman setianya sepanjang hari setelah ia menjalani latihan mindfocus. Inilah langkah yang mengajarkan cara meraih keikhlasan melalui otak dan pikiran yang diasah dengan mempertajam perasaan atau hati. Memang bukan proses singkat. Perkenalan dengan terapi hati ini setelah ia membaca Quantum Ikhlas: Sebuah Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati; The Power of Positive Feeling yang ditulis Erbe Sentanu. Buku ini laris sejak pertama diterbitkan pada 2007.
Pelatihan teknologi ikhlas yang dipandu pria yang biasa disapa Nunu melalui Katahati ini memang merupakan sebuah terapi yang mengajak masyarakat menghayati ikhlas sampai ke lubuk hati. Untuk mengoptimalkan keikhlasan, ia pun memperkenalkan teknologi ikhlas berupa program aplikasi praktis ilmu pengetahuan modern untuk melatih, mengukur, membuktikan, dan memproduksi tingkat keikhlasan hati seseorang guna memudahkannya mencapai tujuan hidup. Menurut pria yang sempat sempat mengenyam pendidikan di Selandia Baru ini, teknologinya disebut ultimate self development technology, yang merupakan hasil penggabungan kekuatan budaya timur dan barat serta ilmu pengetahuan terkini seperti neuroscience, quantum physics, brain science, dan tauhid keagamaan.
Tuntunan tentang keikhlasan sebenarnya sudah banyak dilakukan melalui agama. Sayang, hampir semua ajaran itu bersifat teoretis dan dogmatis. Dengan usahanya menjembatani spiritualitas melalui ilmu pengetahuan dan teknologi serta merasionalkan seluruh aspek spiritual, ia pun menyediakan tiga paket pelatihan, yaitu mindfocus, yang mengajarkan cara meraih keikhlasan melalui otak dan pikiran. Lalu, heartfocus, yakni meraih keikhlasan melalui jantung dan perasaan. Yang terakhir, soulfocus, membahas tentang kesadaran jiwa. Paket pelatihan tersebut diselenggarakan di seluruh Indonesia.
Untuk menciptakan suasana khusus saat pelatihan, para peserta bermeditasi diiringi musik lembut yang sengaja dirancang untuk membangkitkan kondisi gelombang otak tertentu sehingga tercipta aspek spiritualitas yang dituju. Nunu menjelaskan, saat seseorang dalam kondisi ikhlas, gelombang otaknya berada dalam posisi alpha atau berkisar 9-13,9 Hz. Dengan bantuan musik itulah, para peserta digiring memasuki gelombang alpha. Saat itu, otot-otot akan terasa rileks, pikiran menjernih, dan spiritualitas meningkat. "Inilah saat yang tepat untuk berdoa," ucapnya. Para peserta pun dipandu cara berdoa yang efektif. Caranya, doa ditulis dalam selembar kertas doa yang telah disediakan. Lengkap dengan target yang ingin dicapai secara detail. Menurutnya, semua ini merupakan bagian dari prosedur mencapai keikhlasan.
"Tidak ada yang tidak mungkin, semua doa serta keinginan kita menjadi jauh lebih mudah diraih. Yang penting, menjalankan semua prosedur dengan benar. Juga harus menjalani lima hal penting, yakni fokus, tenang, sabar, bersyukur, dan bahagia. Hidup manusia itu sudah diatur Tuhan dan setiap doa pasti akan dikabulkan, hanya kita sering tidak yakin," dia mengungkapkan.
Mengusir kegundahan juga bisa ala Mohammad Rahmatullah yang menyelenggarakan pelatihan tiga hari Nafsqofish Management yang berlangsung beberapa waktu lalu di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Alumnus Institut Teknologi Bandung ini mengusung konsep Nafsqofish Management yang membahas mahadahsyatnya kalbu kiri. Menurut penemu konsep ini, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan karakter, dan kecerdasan kinerjanya terdapat pada kalbu kiri. Sedangkan kalbu kanan menampung keburukan-keburukan. Ada pula pikir (otak) sebagai tempat kecerdasan intelektual yang hanya dapat menjangkau pada tataran yang lahir (fisik) yang bersifat rasional. Sedangkan shodr (paru-paru) dipercaya sebagai tempat penampung sekaligus penyaring segala keburukan.
Rahmat--panggilan pria asal Sampang ini--menjelaskan bahwa kalbu kiri, kalbu kanan, pikir, dan shodr merupakan empat instrumen dasar yang terdapat di dalam diri manusia yang saling berkompetisi memperebutkan kepemimpinan tertinggi dalam diri manusia. Menurut dia, bila kalbu kiri optimal dan menjadi penguasa tunggal dalam diri seseorang, hal itu merupakan kunci sukses dunia dan akhirat. "Kehebatan hati (kalbu) kiri ini luar biasa, begitu dioptimalkan, hasilnya akan berbicara luar biasa. Tidak ada lagi kecemasan, rasa takut, gelisah, marah, perasaan-pikiran negatif, dan sebagainya dalam menghadapi setiap persoalan. Justru menjalani hidup menjadi mudah dan indah," ujarnya.
HADRIANI P