Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gusi Sehat untuk Janin Sehat

image-gnews
www.sxc.hu
www.sxc.hu
Iklan

TEMPO Interaktif, Wanita hamil dengan penyakit gigi kronis berisiko tujuh kali lebih besar melahirkan prematur atau melahirkan bayi dengan berat badan kurang. 

Dokter Boy Abidin, SpOG, nyaris menutup hidungnya ketika seorang pasien wanita hamil masuk ke ruang prakteknya di Bintan, sembilan tahun silam. "Bau mulutnya tajam," kata dokter yang kini berpraktek di RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara ini.

Suami pasien mengeluh si calon ibu sulit makan dalam beberapa pekan terakhir. Ternyata pasien tersebut mengalami radang gusi (gingivitis) pada trimester pertama kehamilannya.

Karena merasa gusinya sakit, selama tiga bulan selanjutnya dia tak pernah lagi menyikat giginya.

"Akibatnya dia terkena periodontitis atau gusi bengkak akut, sehingga sulit menelan makanan," kata Boy.

"Annals of Periodontology 1998 menyebutkan, perempuan hamil dengan penyakit gusi kronis berisiko tujuh kali lebih besar melahirkan secara prematur atau melahirkan dengan berat badan kurang," kata Boy dalam seminar Gigi Terawat untuk Janin Sehat yang diadakan sebuah perusahaan produsen pasta gigi, dua pekan lalu.

Periodontitis adalah kerusakan jaringan penyangga gigi yang ditandai dengan pembengkakan gusi. Pembengkakan terjadi akibat adanya celah antara gigi dan gusi. Ini jadi tempat berkumpulnya sisa makanan dan saliva yang membentuk plak atau karang gigi tempat bakteri bersarang. "Tulang yang jadi landasan menjadi rentan terkena infeksi. Gigi pun bisa goyang atau lepas," kata Dr Yulia Rachman, SpPerio, dokter dan dosen dari Universitas Dr Moestopo.

Sementara bagi janin, kata Yulia, toksin dan bakteri akan masuk melalui celah antara gusi dan gigi ke aliran darah sehingga menyebabkan janin stres, lahir prematur, atau berat badannya kurang. Riset dunia Periodontol pada 2007 mencatat, 77 persen ibu hamil yang melahirkan bayi prematur menderita penyakit radang gusi.

Survei kesehatan nasional pada 2002 menunjukkan, masyarakat Indonesia kurang memperhatikan kesehatan gusi. "Sebanyak 7 dari 10 orang Indonesia memiliki problem gusi berdarah," kata Yulia. Berdasarkan riset dari Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Dr Moestopo pada 2004, dari 233 pasien, tercatat 71,3 persennya memiliki karang gusi penyebab gingivitis, 25,5 persen mengalami penurunan gusi, 3 persen mengalami perdarahan gusi, dan hanya 0,2 persen yang memiliki gusi sehat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yulia menambahkan, pada wanita hamil terjadi perubahan hormonal dan pelebaran serta pelunakan pembuluh darah gusi pada saat kehamilan, sehingga risiko munculnya radang gusi semakin besar. Apalagi bila calon ibu memiliki kesehatan serta kebersihan gigi dan mulut yang buruk. Perubahan gusi yang muncul pada trimester pertama kehamilan akan berangsur-angsur hilang saat melahirkan, "Tetapi pada ibu hamil dengan penyakit gusi yang berat, belum tentu kondisi gusi akan kembali normal," katanya.

Untuk menghindari radang gusi dan periodontitis, ibu hamil disarankan menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu sesudah sarapan dan sebelum tidur malam, mengkonsumsi makanan bergizi, menghindari rokok, relaksasi, dan banyak minum air putih.

"Hindari pula makanan yang terlalu panas atau dingin," kata Yulia. Dia juga menganjurkan ibu hamil menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung zinc-citrate, yang mampu mencegah terjadinya penumpukan plak dan menghambat pembentukan karang gigi.

Calon ibu juga disarankan tetap melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi dan relaksasi. Masalahnya, banyak beredar mitos seputar larangan ke dokter gigi, minum antibiotik, foto roentgen, atau mencabut gigi bagi ibu hamil. "Semua itu mitos yang salah," kata Boy.

Beberapa antibiotik memang berbahaya bagi wanita hamil, tapi tidak semuanya. Foto roentgen di area mulut juga tidak membahayakan ibu hamil. Sementara itu, untuk larangan pencabutan gigi, "Ada kondisi tertentu di mana gigi ibu hamil harus dicabut boleh dilakukan," kata Boy. Dia menjelaskan, ketakutan akan kemungkinan terjadinya kontraksi bila dilakukan pencabutan gigi bisa dikurangi dengan memberikan obat antikontraksi setelah pencabutan. 


Faktor Penyebab Munculnya Radang Gusi

1. Plak atau karang gigi tempat bakteri berkembang biak.
2. Cara menyikat gigi yang salah. Cara yang benar adalah menyikat gigi dengan sudut 45 derajat ke kanan dan ke kiri, lalu diakhiri dengan gerakan dari atas ke bawah atau sebaliknya secara lembut.
3. Tekanan saat menyikat gigi terlalu kasar atau cepat, sehingga menyebabkan benturan batang sikat dengan gusi.
4. Ukuran sikat gigi terlalu besar atau bahan sikat gigi terlalu keras.
5. Merokok.
6. Perubahan hormonal, seperti peningkatan progesteron pada wanita selama masa pubertas, hamil, dan menopause.

Sumber : Bahan dari Dr. Yulia Rachman/ AMANDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

9 hari lalu

Peserta mengangkat poster saat melakukan aksi bela Palestina di Kedutaan Besar Mesir, Menteng, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024. Massa mendesak pemerintahan Mesir untuk membuka jalur bantuan kemanusiaan di Rafah guna mencegah kelaparan di Gaza akibat konflik antara Hamas dan Israel. TEMPO/ Febri Angga Palguna
UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.


UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

11 hari lalu

Seorang anak Palestina antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

Satu dari tiga balita usia di bawah dua tahun di utara Gaza saat ini mengalami gizi buruk akut.


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

13 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.


WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

23 hari lalu

Anak Palestina Palestina Yazan Al-Kafarna, yang menderita kelumpuhan otak dan kekurangan gizi, terbaring di tempat tidur di pusat kesehatan Al-Awda di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah di Jalur Gaza selatan 2 Maret 2024. REUTERS/Yasser Qudih
WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.


Cara-cara Mencegah Stunting

38 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cara-cara Mencegah Stunting

Tidak hanya tinggi badan kurang dari standar saja, tetapi stunting juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan penyakit kronis.


Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

38 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Masih banyak yang mengira anak stunting dan anak mengalami gizi buruk adalah sama. Meski serupa, stunting dan gizi buruk adalah dua hal yang berbeda.


Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

50 hari lalu

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya.


Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

52 hari lalu

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.


CIMB Niaga Gaet UNICEF untuk Cegah Stunting di Indonesia

20 November 2023

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) meluncurkan kerja sama aksi peduli gizi anak Indonesia di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin, 20 November 2023. TEMPO/Defara Dhanya
CIMB Niaga Gaet UNICEF untuk Cegah Stunting di Indonesia

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) dan UNICEF menjalin kolaborasi dalam mengatasi masalah gizi buruk sebagai upaya mencegah stunting di Indonesia.


Sering Dianggap Sama, Pahami Perbedaan Stunting dengan Stunted

15 September 2023

Ilustrasi stunting. freepik.com
Sering Dianggap Sama, Pahami Perbedaan Stunting dengan Stunted

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk. Sementara stunted dikenal dengan perlambatan pertumbuhan pada anak.