Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Asal Tebak

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Seni membaca tulisan, tanda tangan, wajah, garis tangan, dan tarot bukan tak bisa dijelaskan dengan akal. Sumber seni membaca wajah, garis wajah, dan tarot memang didasarkan pada budaya Cina dan Latin. Tapi bukan berarti ilmu turun-temurun tak bisa dipelajari.

Bagaimana dengan kemampuan membaca tulisan dan tanda tangan atau disebut grafologi? Ternyata ilmu yang juga dipelajari di dunia psikologi ini secara umum gampang-gampang sulit.

Menurut psikolog dan pakar keberbakatan, Reni Akbar Hawadi, menganalisis tulisan tangan itu seperti melihat lukisan. Jika diperhatikan, setiap lukisan--sama halnya dengan tulisan--memiliki kesan umum. "Coba lihat tarikan garisnya, kemudian baru tentukan energi emosional si penulis," kata Reni ketika dihubungi beberapa waktu lalu.

Energi emosional ini bisa dilihat pada tekanan tulisan. Seberapa besar tekanan garis, maksudnya ketebalan dan kehitaman garis yang dibuat. Ini dapat diraba di belakang permukaan kertas yang ditulis. "Muncul atau tidak tekanannya," tutur doktor psikologi ini.

Energi emosional ini sangat merepresentasikan kepribadian penulis. Energi emosional memiliki dampak langsung terhadap karakter kepribadian si penulis. Energi ini, kata dia, merupakan kombinasi fisik dan tingkat energi.

Mereka yang memiliki tekanan besar--garis tulisannya tebal-tebal--biasanya memiliki kesuksesan tinggi. Mereka memiliki banyak vitalitas dan pengalaman emosional yang bertahan lama. Sebaliknya, tulisan yang garisnya tipis akan menghindari situasi yang menguras energi.

Indikator lainnya adalah kemiringan garis pada tulisan. Kemiringan garis ini adalah indikasi respons si penulis terhadap dunia luar. Misalnya miring ke kanan, "Itu tanda dari seseorang yang memiliki respons kuat terhadap situasi emosionalnya," kata mantan delegasi Indonesia di forum bakat internasional ini.

Miring ke kanan diartikan juga bersifat penuh perhatian, hangat, dan outgoing. "Mereka pada dasarnya memakai hati untuk mengendalikan pikiran mereka," Reni memberi tahu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan garis tegak lurus menunjukkan bahwa si penulis mencoba bersikap rasional. Yang ini sebaliknya, "Pikiranlah yang menguasai hati mereka." Terakhir, tulisan yang miring ke kiri. Itu menunjukkan sifat penulis yang dingin dan indifferent.

Secara ilmiah, Reni menjelaskan, tangan itu dipandu oleh otak. Segala yang keluar dan tertuang dalam bentuk garis di kertas mirip dengan hasil dari sirkuit dua arah otak dan refleks motor tangan. Jadi, Reni melanjutkan, tulisan tangan menjadi poligraf atau oscilloscope seseorang.

Tapi tidak selalu mudah. Kesulitan membaca kepribadian lewat tulisan, menurut Achsinfina H. Soemantoro, grafolog Ashanda Consulting, akan muncul ketika sejumlah ketentuan mulai diperhatikan, seperti margin, spasi, bentuk huruf, garis dasar, atau kemiringan. "Jadi tak semudah membaca isi tulisan seseorang," katanya.

Namun lulusan magister psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta, ini menekankan, untuk mempresentasikan karakter individu, seseorang tidak cuma dilihat dari satu ketentuan di atas--melihat bentuk margin saja. Harus diperhatikan pula ketentuan-ketentuan lain yang sesuai dengan ilmu grafolog.

Misalnya untuk penekanan tertentu pada tulisan. Individu dengan bentuk tulisan tangan yang tampak berbentuk bulat akan cenderung mengedepankan cinta dan kasih sayang. Jadi biasanya memiliki karakter yang lemah lembut. Sedangkan yang kotak cenderung sebagai individu yang termotivasi untuk bekerja dengan tangan serta berpikir secara logis, praktis, juga disiplin.


HERU TRIONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Manfaat Membaca Buku Bacaan Literasi untuk Perkembangan Anak

25 hari lalu

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
5 Manfaat Membaca Buku Bacaan Literasi untuk Perkembangan Anak

Buku bacaan literasi memiliki beragam manfaat untuk perkembangan anak. Simak lima manfaat membaca buku jenis ini.


Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Sejumlah pegiat literasi membaca buku saat kampanye #RuangBacaJakarta didalam Kereta MRT, Jakarta, Minggu, 8 September 2019. Kampanye ini merupakan gerakan MRT Jakarta untuk mendorong minat baca dan dan menjadikan membaca bagian dari gaya hidup masyarakat kota. TEMPO/Muhammad Hidayat
Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.


Pesan Dokter Anak untuk Tumbuhkan Minat Baca sejak Kecil

8 Desember 2023

Ilustrasi membacakan buku untu bayi. Bisnis.com
Pesan Dokter Anak untuk Tumbuhkan Minat Baca sejak Kecil

Dokter anak mengatakan orang tua perlu meluangkan waktu membaca bersama anak untuk perkembangan literasi awal dan menumbuhkan minat baca anak.


Pasca-Covid-19, Keterampilan Matematika dan Membaca Menurun di Kalangan Remaja

6 Desember 2023

Ilustrasi anak mengerjakan soal/matematika. Shutterstock
Pasca-Covid-19, Keterampilan Matematika dan Membaca Menurun di Kalangan Remaja

Keterampilan matematika dan membaca remaja mengalami penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya di banyak negara pasca-Covid-19.


Studi: Keterampilan Matematika & Membaca Remaja Turun Terburuk, Ada Faktor Ponsel

6 Desember 2023

ilustrasi belajar matematika (pixabay.com)
Studi: Keterampilan Matematika & Membaca Remaja Turun Terburuk, Ada Faktor Ponsel

Matematika dan keterampilan membaca pada remaja mengalami penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya.


BBW Books Gelar Pesta Buku Akhir Tahun, Uli Silalahi: Jadikan Membaca Sebagai Gaya Hidup Keluarga

1 Desember 2023

Presiden Direktur Big Bad Wolf Indonesia, Uli Silalahi/BBW Books
BBW Books Gelar Pesta Buku Akhir Tahun, Uli Silalahi: Jadikan Membaca Sebagai Gaya Hidup Keluarga

Pengalaman memburu buku harapannya jadi lebih berkesan dan menarik bagi keluarga dan sahabat, di pesta buku akhir tahun Big Bad Wolf.


Efisien dan Cerdas, Ini 8 Gaya Hidup Orang Jepang yang Membuat Hidup Lebih Simpel

10 Oktober 2023

Orang-orang bersulang bersama saat mereka berpiknik di bawah pohon sakura di taman Ueno di Tokyo, Jepang, 21 Maret 2023. Piknik bersama di bawah pohon sakura yang sedang mekar merupakan tradisi di Jepang. REUTERS/Androniki Christodoulou
Efisien dan Cerdas, Ini 8 Gaya Hidup Orang Jepang yang Membuat Hidup Lebih Simpel

Gaya hidup orang Jepang dikenal efektif dan efisien.


Kisah Dewi Sartika Dirikan Sekolah Perempuan Pertama, Untuk Perjuangkan Kesetaraan dalam Pendidikan

11 September 2023

Pada 1911 bersama Dewi Sartika, Lasminingrat mendirikan sekolah perempuan bernama Sekolah Kautamaan Puteri. Karena kontribusinya yang besar terhadap pendidikan di Tanah Air dan menjadi tokoh intelektual perempuan pribumi, Lasminingrat dijuluki sebagai tokoh perempuan 'Sang Pemula' . Wikipedia dan Jogjaprov.go.id
Kisah Dewi Sartika Dirikan Sekolah Perempuan Pertama, Untuk Perjuangkan Kesetaraan dalam Pendidikan

Dewi Sartika memberikan kesempatan kepada para anak pembantu bagaimana rasanya sekolah dan belajar baca tulis. Sesuatu yang mustahil saat itu.


Pembelajaran yang Diperlukan Anak Usia Dini, Bukan Calistung

23 Juni 2023

Ilustrasi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Pembelajaran yang Diperlukan Anak Usia Dini, Bukan Calistung

Pendidikan anak usia dini rentangtidak diwajibkan bisa calistung karena di usia itu fase bermain untuk pembentukan karakter dan kemampuan kognitif.


Segelas Kopi Gratis di Kedai Buku Semut Alas

13 Juni 2023

T.S. Hendra Prasetya K alias Hendro, pemilik Kedai Buku Semut Alas di Kota Malang pada Senin, 5 Juni 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Segelas Kopi Gratis di Kedai Buku Semut Alas

Pendirian Kedai Buku Semut Alas dilatarbelakangi oleh kesusahan Hendro mendapatkan buku humaniora dan sosial politik alternatif bertema kritis.