Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kematian Ibu Akibat Persalinan Masih Tinggi  

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO Interaktif, Surakarta - Kementerian Kesehatan melansir data hasil survei riset kesehatan dasar 2010 yang menyatakan angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi, yaitu mencapai 390 per 100 ribu kelahiran hidup. Direktur Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan, Ina Hernawati, mengatakan pemerintah menargetkan pada 2015 angka di atas turun menjadi 102 kematian setiap 100 ribu kelahiran hidup.

“Tapi kalau kondisi persalinan masih seperti sekarang, targetnya bisa meleset menjadi hanya 161 per 100 ribu kelahiran hidup,” jelas Ina saat menjadi pembicara dalam materi Jaminan Persalinan di Rapat Kerja Nasional Ikatan Bidan Indonesia di Surakarta, hari ini, Kamis, 13 Oktober 2011.

Menurutnya, agar target di atas tercapai, maka cakupan persalinan di Indonesia harus mencapai 90 persen. Saat ini angka cakupan persalinan baru 82,8 persen. Dia mengatakan ada beberapa daerah yang sudah tercakup semuanya, seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Kepulauan Riau. Namun, ada juga yang cakupan persalinannya di bawah 30 persen, seperti di Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah.

Ina menyebut selama ini dukun bayi masih berperan untuk proses persalinan di beberapa daerah karena bidan dan dokter belum bisa menjangkau ke daerah tersebut. “Karenanya, kami berupaya menjalin kemitraan dengan dukun bayi agar mereka juga memahami proses persalinan yang benar. Saat ini dari 114.290 dukun bayi, 70.783 orang di antaranya sudah mau bermitra,” katanya.

Selain itu, dia mendorong para ibu untuk memanfaatkan program Jaminan Persalinan (Jampersal). Tahun ini pemerintah menganggarkan Rp 922,7 miliar untuk 2,8 juta ibu. Dengan Jampersal, ucapnya, maka proses persalinan dan setelah melahirkan menjadi lebih terpantau sehingga mengurangi risiko ibu meninggal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia, Harni Koesno, mengakui bahwa bidan tidak bisa menjangkau seluruh masyarakat, utamanya di daerah terpencil. Karenanya, tidak heran jika ada persalinan yang hanya ditangani oleh dukun bayi.

“Saat ini jumlah bidan baru sekitar 200 ribu. Itupun sebagian besar ada di Jawa dan Sumatra,” katanya dalam kesempatan yang sama. Pihaknya siap menjalin kemitraan dengan para dukun bayi agar bisa menggantikan sementara peran bidan.

UKKY PRIMARTANTYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

2 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

21 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Bamsoet Soroti Isu Stunting, Anak Putus Sekolah juga Kematian Ibu dan Bayi

24 hari lalu

Bamsoet Soroti Isu Stunting, Anak Putus Sekolah juga Kematian Ibu dan Bayi

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, negara harus memberi perhatian lebih kepada masyarakat yang lemah dan berkekurangan, dengan berpijak pada data-data resmi tentang stunting, anak putus sekolah, hingga kematian ibu dan bayi.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

58 hari lalu

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.


Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

11 Januari 2024

Ilustrasi ganja.  REUTERS/Blair Gable
Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

Thailand sedang menampung opini publik untuk RUU terbaru yang akan melarang penggunaan ganja rekreasional.


Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

8 Januari 2024

Platform kesehatan digital Alodokter meluncurkan fitur terbaru dari Alomedika bernama Alomedika eCourse, universitas daring khusus dokter pertama di Indonesia. (ANTARA/HO-Alodokter)
Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

Alodokter adalah platform kesehatan digital yang digunakan lebih dari 30 juta pengguna aktif setiap bulan.