Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puasa Glukosa Agar Bayi Terbebas dari Obesitas

image-gnews
REUTERS/Edgard Garrido
REUTERS/Edgard Garrido
Iklan

TEMPO Interaktif,: - Rismayanti baru saja melahirkan bayi laki-laki montok dengan berat 4 kilogram, bulan lalu. Masuk usia sebulan, berat bayinya bertambah menjadi 6 kilogram. Warga Jalan Andi Tonro ini agak risau dengan bobot anak pertamanya yang diberi nama Muhammad Arfan itu.


Normalnya, rata-rata berat badan bayi yang baru lahir sekitar 3,5 kilogram. Dalam perkembangannya, berat badan bayi bertambah 1 kilogram sebulan kemudian. Risma khawatir bayinya termasuk mengalami obesitas atau kelebihan berat badan yang tidak normal. Selain bisa terjadi pada orang dewasa, rupanya obesitas bisa terjadi pada bayi.


Dokter ahli kebidanan dan kandungan, Eddy Hartono, mengatakan bahwa terjadinya obesitas pada bayi sejak lahir tak lepas dari kondisi kesehatan ibunya saat mengandung. “Ibu yang menderita penyakit diabetes melitus berisiko melahirkan bayi obesitas,” kata dia dalam sebuah acara perbincangan bertajuk “Pentingnya Check Up Premarital sebelum Menikah” di Mal Trans Studio, Minggu lalu.


Eddy mengungkapkan, penyakit diabetes melitus cenderung dapat diturunkan kepada anak atau janin yang dikandung. Tanda-tanda bayi mengalami obesitas dapat dilihat dari pertumbuhan janin hingga kelahirannya.


Bayi yang berisiko lahir dengan obesitas, saat dalam rahim pun, pertumbuhannya sangat cepat. “Biasanya ada ibu hamil perutnya sangat besar dibanding ibu-ibu hamil biasanya. Dikira mungkin hamil anak kembar, ternyata bukan,” ujar Eddy.


Saat lahir, berat badan bayi mencapai 4 kilogram atau lebih. Keadaan obesitas pada bayi, selain berat badannya yang berlebihan, bisa mempengaruhi kondisi kesehatannya. Efeknya bisa terjadi ketidakstabilan pada Denyut jantung dan pernapasannya. Hal ini karena kelebihan kalori di dalam tubuhnya. Selain itu, ketegangan ototnya lemah.


Eddy menyarankan kepada para ibu hamil untuk memeriksakan kesehatannya lebih awal, termasuk kadar gula darah di dalam tubuhnya. Menurut dia, terkadang ibu hamil tak menyadari dirinya menderita diabetes. Berbagai faktor gaya hidup sering kali tanpa disadari mencetuskan penyakit ini.


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Misalnya pola makan yang berlebihan, obesitas, dan tidak suka olahraga. Di samping itu, penyakit diabetes juga termasuk penyakit genetis atau penyakit yang diturunkan dari orang tua.
Idealnya, menurut Eddy, pasangan yang akan menikah terlebih dulu melakukan premarital check up untuk mengetahui kondisi kesehatan dan kesuburan calon pengantin, termasuk di antaranya mengetahui apakah ada riwayat penyakit Diabetes.


Tapi, jika itu tak sempat dilakukan, sebaiknya dilakukan ketika masa awal kehamilan. Pemeriksaan dilakukan dengan glukosa puasa, yaitu pemeriksaan saat pola makan normal dibandingkan dengan pemeriksaan kadar gula darah saat berpuasa. Idealnya, kadar gula darah saat berpuasa lebih rendah dibanding ketika pola makan normal. Ketika ibu hamil terdeteksi menderita diabetes, solusinya dengan melakukan diet glukosa.


Eddy mengatakan, ibu hamil membutuhkan nutrisi dua hingga tiga kali lipat daripada sebelum ia hamil. Karena nutrisi juga dialirkan kepada janin. Nah, penderita diabetes tetap mengasup nutrisi yang besar. Hanya, ia seharusnya menghindari mengkonsumsi makanan yang mengandung glukosa. Diet glukosa bisa mencegah bayi terkena obesitas. Bayi obesitas yang telah mengalami komplikasi sangat sulit untuk mengembalikan ke keadaan normal. “Ini karena biasanya kerusakan yang terjadi sudah permanen,” kata Eddy.



SUKMAWATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.