Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kristal Liur Rafael Berupa Kaca  

image-gnews
Ilustrasi. wonderworlds.org
Ilustrasi. wonderworlds.org
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Hasil uji laboratorium Rumah Sakit Syaiful Anwar menyebutkan kristal dari air liur Rafael yang membeku berupa kaca dan bukan dari organ manusia. Kesimpulan ini disampaikan dokter spesialis anak, Haryudi Aji Cahyono, seusai memeriksa bayi berusia satu tahun itu. "Kristal kaca bukan berasal dari organ tubuh manusia," kata Haryudi di Malang, Jawa Timur, Ahad, 25 Maret 2012.

Rafael, bayi berusia satu tahun asal Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, menjadi fenomena menarik bagi rumah sakit di Malang, Jawa Timur. Pasalnya, anak ini mengeluarkan air liur yang bisa mengkristal. Kristal dari air liur ini berukuran beragam. Saat keluar dari mulut, air liur mengeras hingga berbentuk mirip kaca bening. Ada yang sebesar kelereng, ada pula yang lebih kecil. Keunikan ini menarik bagi tim medis. (Baca: Rafael, Bayi Setahun Berliur Kristal)

Dokter di Malang pun meneliti fenomena ini. Menurut Haryudi, pengujian secara medis dilakukan melalui patologi klinik dan mikroskopis. Hasil patologi klinis tak menemukan kadar kalsium dari kristal. Padahal, sebelumnya, air liur Rafael mengandung kalsium tinggi. Melalui mikroskop, terlihat banyak gelembung kaca.

Selanjutnya, dokter menguji kristal dengan cara membakarnya. Ternyata kristal tak meleleh. Bahkan asam sulfat pekat juga tak melarutkan air liur kristal tersebut. Ahli permata menganalisis bahwa kristal tersebut merupakan batu kaca. Secara medis, fenomena batu liur itu ada dan bisa dibuktikan secara medis. "Saya tidak bisa menyatakan itu palsu (bukan kristal)," kata Haryudi.

Rafael merupakan putra pasangan Hariadi dan Leni Marlinda, warga Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Sudah ada 111 butir kristal air liur Rafael.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Leni sendiri belum menerima hasil pengujian di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang. "Tak tahu, kok, hasilnya seperti itu. Kan banyak yang melihat kristal itu keluar dari mulut anak saya," kata dia.

Kondisi kesehatan Rafael relatif stabil. Namun, sejak dua hari ini, ia terserang flu dan batuk. Aktivitas sehari-harinya juga tak terpengaruh. Bahkan ia terlihat aktif bermain dengan teman sebayanya.

EKO WIDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.