Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Berlaku Adil pada Anak?

image-gnews
Anak Bukan Onak Perkawinan
Anak Bukan Onak Perkawinan
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:-Sudah beberapa bulan ini Angel, enam tahun, berubah sikap. Dari anak yang periang menjadi sensitif. Biasanya dia menuruti kata-kata orang tuanya, tapi sekarang dia lebih sering mengambek. Bahkan pernah marah sampai ayahnya tidak mau mengantarnya ke sekolah. Akhirnya pengasuhnya menggendong Angel selama 10 menit dari rumah menuju sekolah.

Sang ibu, Dwi Widayanti, pusing melihat perubahan itu. Ia menyadari telah terjadi kesalahan akibat tindakannya. Beberapa kali Angel mengeluarkan kata-kata yang membuat hatinya miris, seperti "Bunda galak sekarang, apa-apa Alvin," atau "Kenapa Bunda salahin aku? Itu Alvin jatuh sendiri." Sang kakak merasa tidak mendapat perlakuan adil dengan adiknya, yang empat tahun lebih muda.

Dwi paham, selama ini perhatiannya lebih berfokus pada Alvin. Beberapa kali pernyataan seperti, "Kakak (Angel) sudah besar, harus mandiri," terlontar dari Dwi, suami, dan si pengasuh. Pernyataan itu ternyata membuat Angel tersisih. "Dia jadi sering mencari perhatian ke saya," ujarnya.


Dwi pun segera berusaha mencari solusi. Intinya ia ingin memiliki waktu berkualitas bersama Angel. Karyawan di sebuah perusahaan swasta ini pun berusaha berbagi waktu bersama Angel, tanpa Alvin.Dia juga tidak lagi mengeluarkan kata-kata yang menyudutkan anak sulungnya itu. Sebaliknya, dia memberi pengertian terus-menerus supaya Angel bisa mengerti kondisi adiknya.

Menurut pakar pendidikan dari Yayasan Cahaya Guru, Henny Supolo Sitepo, setiap anak berbeda-beda. Kemampuan fisik, bersosialisasi, berkomunikasi, dan kemampuan akamedis seorang anak tidak akan sama dengan saudara sekandungnya.


Perbedaan itu tidak menunjukkan bahwa salah satu anak lebih baik dari yang lain. Tapi ini bisa menjadi modal bagi orang tua untuk mempersiapkan masa depan anak. "Karena itu, orang tua jangan terlalu cepat 'melabel' anak-anaknya," katanya dalam seminar "Adil, Tidak Berarti Sama", Sabtu lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak orang tua mengakui bahwa masing-masing anaknya membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda. "Mereka takut dianggap pilih kasih," ujar Henny. Cap orang tua gagal juga kerap menghantui jika tak bisa mengarahkan anak-anaknya di jalur akademik atau minat yang sama.

Padahal peran orang tua untuk melatih anak, memahami, dan menerima perbedaan dengan saudara kandungnya sangat diperlukan. Tindakan ini bertujuan untuk membuat anak nyaman dan senang ketika berada di rumah dan sekolah. Prestasi belajar pun bisa meningkat jika anak menemukan minat dan bakatnya. Selain itu, ketika ia dewasa, sikapnya menjadi lebih matang ketika masuk ke tantangan hidup yang lebih rumit.

Untuk melatih anak memahami perbedaan itu, orang tua harus memulai dengan mengembangkan empati dan kepekaan, serta potensinya dengan optimal. Latihan ini bisa dimulai sejak anak berusia balita. Henny menyarankan agar para orang tua membuat buku harian bersama masing-masing anak. Isinya bisa berupa coretan atau guntingan gambar. Cara ini membantu anak belajar membaca, menulis, dan menemukan minatnya. "Orang tua jangan mengharuskan anak mengisi diari itu," ujar Henny, "Tapi harus mengisinya dalam keadaan senang."

Kegiatan ini bisa dilakukan ibu dan anak, misalnya sepulang dari supermarket. Sang ibu memberi judul besar di diari itu dan anak segera memberikan coretan dan gambar apa saja yang dilihat di supermarket. Selain itu, kegiatan ini melatih anak untuk menuliskan perasaannya ketika berbelanja. Cara tersebut,, menurut Henny, juga membantu orang tua mengetahui masalah yang dihadapi anak sambil memberikan jalan keluar.


SORTA TOBING

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?


Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos,  di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau
Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.


Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.


Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Ilustrasi pasangan mengecat rumah. shutterstock.com
Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.


Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Ilustrasi Keracunan
Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.


Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.


Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.


Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Ilustrasi Ibu menyusui. Shutterstock
Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.


Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.


Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kucing bernama Sam ini memiliki bulu berwarna hitam yang mirip alis. Sepintas ia terlihat seperti karakter kartun yang lucu. Berikut sejumlah kucing dengan corak bulu yang lucu dan unik. Boredpanda.com
Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?