Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Menyusui Jangan Konsumsi Kacang  

image-gnews
TEMPO/ Nita Dian
TEMPO/ Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ini peringatan penting bagi ibu menyusui.  "Berhentilah mengkonsumsi kacang." Demikian nasihat bagi para ibu menyusui yang disampaikan oleh para ilmuwan dari Australian National University (ANU).

Saran ini diungkapkan setelah mereka mengidentifikasi bahwa tingginya tingkat alergi terhadap kacang pada anak-anak yang mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama usia mereka.

Para peneliti dari ANU dan Australian Capital Territory (ACT) Health Directorate menemukan bahwa anak-anak yang mulai bersekolah di Canberra dan  mendapat ASI eksklusif selama enam bulan setelah lahir, 1,5 kali lebih cenderung mengalami alergi kacang dibandingkan anak-anak lainnya. Temuan ini berdasarkan hasil penelitian terhadap lebih dari 1.500 anak selama lebih dari lima tahun dan dipublikasikan di International Journal of Pediatrics.

Penulis hasil penelitian, Prof Majran Kljakovic dari ANU Medical School, menyarankan para ibu untuk tetap menyusui bayi mereka, tetapi menghindarkan bayi-bayi mereka dari ekspos kacang melalui air susu tersebut.

“Jika anak saya memiliki bayi atau saya mempunyai lebih banyak bayi, saya akan merekomendasikan untuk pemberian ASI, tetapi saya tidak akan makan kacang,” ujar Prof Kljakovic, seperti dikutip situs Sydney Morning Herald dari Canberra Times edisi 13 Juli 2012.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan para ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka hingga berusia enam bulan demi mencapai pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal. Prof Kljakovic mengatakan bahwa hasil penelitian ini berkontribusi pada argumen bahwa menyusui tidak memberikan perlindungan terhadap alergi kacang. “Kenyataannya, hal itu justru menjadi penyebab alergi,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hampir empat persen dari anak-anak di ACT yang mulai sekolah mempunyai orang tua yang alergi kacang. Jumlah ini hampir dua kali lipat dibandingkan di Inggris.

Namun Australian Breastfeeding Association menanggapi hasil temuan tersebut dengan skeptis. Juru bicara asosiasi, Nicole Bridges, mengatakan bahwa menyusui mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi ibu dan bayi mereka, termasuk perlindungan melawan kanker tertentu. “Menyusui ini penting karena bermanfaat melindungi ibu dan anak-anak mereka,” ujar dia.

 ARBA’IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler Lainnya
Vaksin Anti Diabetes dari Mahasiswa Malang

Pesta Belanja Ibu Kota

Mengatasi Kedukaan Kala Anak Meninggal

Manfaat Kedelai bagi Penderita Diabetes

Saat Stres, Dua dari Tiga Orang Pilih Mabuk

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.