TEMPO.CO, Bogor - Gambar empat jenis burung langka --elang Flores (Nisaetus floris), mandar gendang (Habroptila wallacii), celepuk Siau (Otus siaoensis), dan burung-madu Sangihe (Aethopyga duyvenbodei)--akan menghiasi prangko seri khusus burung terancam punah di Indonesia.
”Melalui prangko diharapkan apresiasi masyarakat terhadap pelestarian burung dan habitatnya di Indonesia akan meningkat," kata Ketua Dewan Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (Burung Indonesia) Ani Mardiastuti di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Minggu, 15 Juli 2012.
Peluncuran prangko seri Burung Terancam Punah Indonesia ini bertepatan dengan hari Perayaan Keragaman Burung di Indonesia sekaligus Ulang Tahun Burung Indonesia ke-10. Prangko bergambar empat burung langka itu merupakan hasil kerja sama Kementerian Kehutanan, Kementerian Informasi dan Komunikasi, serta PT Pos Indonesia.
"Prangko empat jenis burung terancam punah ini dicetak sebanyak 50 ribu lembar dalam bentuk minisheet dan 300 ribu lembar untuk fullsheet," kata Ani.
Menurut dia, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dengan keanekaragaman burung (mega bird diversity) Ada 1.597 jenis atau 16 persen dari total 10 ribu jenis yang ada di dunia. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai pemilik burung terbanyak kelima di dunia. "Kekayaan ini tidak ada artinya bila kesadaran terhadap pelestarian burung rendah," ujar Ani.
Dari hampir 1.600 jenis burung di Indonesia, Ani menceritakan, sebanyak 126 jenis di antaranya merupakan jenis-jenis yang terancam punah. Karena itulah, dia menilai, prangko menjadi media yang efektif dan efisien untuk mengkampanyekan kesadaran lingkungan. "Bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan menembus batas teritorial suatu negara," katanya.
Keempat jenis burung yang menghiasi seri prangko kali ini merupakan jenis-jenis burung endemik terancam punah yang terdapat di kawasan Wallacea. Daerah tersebut merupakan sebuah kawasan yang terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil, terletak di antara kawasan Asia di barat dan Australasia di timur; Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara merupakan bagian dari Wallacea.
"Posisinya yang unik membuat kawasan ini kaya akan fauna campuran dari dua benua tersebut sekaligus ratusan spesies endemik," kata Ani.
Berdasarkan 'daftar merah' International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), empat jenis burung yang diabadikan dalam prangko tersebut berstatus terancam punah. Elang Flores dan celepuk siau berstatus kritis (critically endangered/CR), burung-madu sangihe berstatus genting (endangered/EN), dan mandar gendang berstatus rentan (vulnerable/VU).
ARIHTA U SURBAKTI
Berita Terpopuler:
Gaya Dahlan Iskan ''Kerjai'' Bupati Subang
Jokowi-Ahok Diserang Kampanye SARA
Anas Urbaningrum Pakai Kaos Masdem
Habibie Larang Ciuman di Filmnya
Dahlan Iskan Ngantor dengan Mobil Listrik