TEMPO.CO , Stockholm - Perempuan yang merokok selama kehamilan bisa membawa dampak buruk buat bayinya. Sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Institute of Environmental Medicine at the Karolinska Institutet, Stockholm, Swedia, mengungkapkan merokok selama kehamilan bisa membuat anak menderita asma di usia prasekolah.
“Bukti epidemiologi menyatakan bahwa paparan ibu merokok selama kehamilan dan di awal-awal kelahiran bisa meningkatkan risiko anak-anak mengi dan asma, tapi studi awal ini tidak dapat membedakan pengaruh paparan rokok saat prakehamilan dan paska kehamilan,” kata Asa Neuman tentang penelitian timnya.
Dalam studinya, peneliti melakukan analisis dari delapan kelompok kelahiran dengan data lebih dari 21 ribu anak, termasuk 735 anak-anak yang terpapar ibu yang merokok hanya selama kehamilan. Informasi paparan dan informasi gejala mengi dan asma didapat dari koesioner orangtua.
Hasilnya, anak-anak yang terpapar rokok tersebut memiliki peningkatan risiko batuk mengi dan asma saat usia prasekolah. Lebih jauh, kecenderungan mengi dan asma meningkat signifikan dalam pola dosis-respons terkait hubungan konsumsi rokok selama trimester pertama.
Dalam analisisnya, peneliti menemukan ibu yang merokok selama kehamilan meningkatkan risiko mengi 39 persen dan asma 65 persen pada anak saat mereka berusia 4-6 tahun. “Hasil ini mengindikasikan bahwa efek membahayakan dari ibu merokok pada sistem pernafasan janin dimulai saat kehamilan awal,” kata Neuman. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine.
“Analisis kami mengkonfirmasi bahwa ibu yang merokok selama kehamilan, khususnya pada trimester pertama, diasosiasikan dengan risiko yang lebih besar timbulnya mengi dan asma pada anak saat mereka mencapai usia prasekolah,” simpul Neuman. “Remaja dan perempuan muda seharusnya didorong untuk berhenti merokok sebelum mereka hamil.”
AMIRULLAH | FARSNEWS
Berita kesehatan lainnya:
Makanan Pedas Bikin Sakit Perut, Cuma Mitos
Mentimun, Makanan Paling Dingin Sedunia
Ancaman Tinta Tato
Donald Trump Percaya Vaksin Sebabkan Autisme