Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemampuan Berbahasa Bantu Anak Kendalikan Marah  

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Foto: hehealthyhaven.wordpress.com
Foto: hehealthyhaven.wordpress.com
Iklan

TEMPO.CO, Pennsylvania - Kemampuan anak-anak untuk menggunakan kata-kata kemungkinan mempengaruhi cara anak untuk mengatur kemarahannya di kemudian hari, demikian diungkapkan sebuah penelitian terbaru.

Hasil temuan yang dikutip situs Health Day pada 24 Desember 2012 mengungkapkan bahwa anak-anak dengan kemampuan bahasa yang baik saat berusia dua tahun akan lebih sedikit mengekspresikan kemarahannya selama saat berusia empat tahun yang disebut sebagai masa frustasi jika dibandingkan dengan anak yang memiliki kemampuan bahasa kurang baik.

Sedangkan anak yang kemampuan berbahasanya berkembang dengan cepat juga lebih mampu mengatur kemarahannya di usia empat tahun. Penelitian sebelumnya mengungkapkan adanya hubungan antara kemampuan berbahasa dengan ekspresi kemarahan pada anak-anak.

Hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Child Development ini memantau perkembangan 120 anak dari usia 18 bulan hingga berusia empat tahun. Anak-anak secara periodik dites untuk mengetahui kemampuan berbahasa mereka dan kemampuan mereka untuk mengatasi situasi frustrasi. Salah satu tugas yang diminta kepada anak-anak adalah menunggu selama delapan menit sebelum membuka kado dari ibu mereka, saat selesai mengerjakan tugas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada dua aspek bahasa yang membantu anak-anak untuk mengendalikan rasa marah. Pertama, kemampuan bahasa yang lebih baik memungkinkan anak-anak untuk meminta bantuan orang tua mereka selama masa frustrasi (misalnya, meminta ibu mereka saat mereka selesai bekerja). Anak-anak juga menggunakan bahasa untuk mengalihkan perhatian mereka sendiri agar tidak marah (salah seorang anak mengalihkan perhatiannya dari tugas menunggu dengan menghitung waktu).

Kemampuan bahasa yang lebih baik bisa membantu anak-anak menjelaskan sesuatu ketimbang menggunakan emosi untuk mengungkapkannya. "Anak-anak juga bisa menggunakan imajinasi mereka untuk mengalihkan perhatian selama masa menunggu yang mengesalkan," ujar peneliti Pamela Cole, profesor psikologi di Pennsylvania State University.

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.