TEMPO.CO, DAVOS—Meski berhasil mendukung berbagai masalah kesehatan seperti AIDS maupun imunisasi bagi anak-anak di negara miskin, Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang digelar setiap tahun di Davos, Swiss, masih kesulitan menentukan sikap menghadapi obesitas. Sebagai penyebab utama penyakit diabetes dan jantung, obesitas menimbulkan biaya besar bagi publik maupun sektor swasta.
“Ada begitu banyak kepentingan dalam menghadapi obesitas. Di satu sisi obesitas memiliki keterkaitan besar dengan industri makanan dan farmasi. Tapi di sisi lain, industri juga membutuhkan pekerja dan konsumen yang sehat,” kata Olivier Raynaud, pakar kesehatan dari World Economic Forum, Kamis 24 Januari 2013.
Baca Juga:
Forum ini memperkirakan US$47 triliun atau Rp 451.000 triliun akan hilang dalam 20 tahun mendatang akibat penyakit tidak menular dan masalah kesehatan mental. Obesitas menjadi penyebab sekitar 44 persen beban akibat diabetes dan 23 persen biaya akibat penyakit jantung.
Perusahaan makanan dan minuman dituding menjadi pemicu obesitas, adapun perusahaan farmasi memperoleh keuntungan dari meningkatnya penderita diabetes. “Kami bisa saja berhenti menjual es krim, tapi masih banyak orang yang ingin memakannya,” ujar Paul Bulcke, presiden direktur perusahaan makanan makanan besar, Nestle.
Namun upaya untuk meningkatkan kesehatan konsumen dilakukan oleh banyak perusahaan makanan dan minuman. Nestle, misalnya, telah memproduksi beragam makanan sehat, termasuk es krim rendah kalori. Pekan ini, Coca-Cola,meluncurkan kampanye melawan obesitas. Pemimpin perusahaan itu, Muhtar Kent, merupakan salah satu penyelenggara pertemuan ekonomi dunia tahun ini.
Dalam pertemuan khusus mengenai kehidupan lebih sehat pada Sabtu mendatang, sejumlah pemimpin perusahaan besar dunia seperti makanan, kesehatan, pertanian akan bertemu dengan petinggi negara dan pengelola aturan kesehatan internasional.
“Untuk mengatasi bahaya rokok, kami tidak mengundang perusahaan tembakau. Tapi tidak mengikutsertakan perusahaan makanan dan minuman serta farmasi dalam perang melawan obesitas merupakan kesalahan besar,” tutur Raynaud.
Banyak perusahaan terutama minuman bersoda menentang rencana pemerintah di beberapa negara, termasuk Indonesia, untuk memajaki produk mereka. Namun Eva Jane-Llopis, pakar penyakit kronis WEF menilai rencana itu sangat dibutuhkan.
“Aktivitas fisik plus asupan makanan sehat hal utama untuk mengatasi obesitas. Tapi kita membutuhkan regulasi jika ingin melawan pandemi, terutama di negara berpenghasilan menengah,” Llopis menegaskan.
L REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI