TEMPO.CO, Kolombia - Sebuah penelitian menunjukkan, bayi tujuh bulan sudah dapat membedakan dan mulai bisa belajar dua bahasa dengan struktur gramatikal yang berbeda.
Penelitian itu dilakukan ahli dari University of British Columbia, Amerika; dan Université Paris Descartes, Prancis. Penelitian tersebut menunjukkan, bayi dalam lingkungan bilingual menggunakan nada dan isyarat durasi untuk membedakan bahasa--misalnya Inggris dan Jepang--dengan urutan kata yang berbeda.
Dalam bahasa Inggris, kata fungsi hadir sebelum kata konten (misalnya the dog, his hat, with friends) dan durasi kata konten lebih lama. Sedangkan dalam bahasa Jepang atau Hindi, urutannya terbalik dan nada dari kata konten lebih tinggi.
"Ketika berusia tujuh bulan, bayi sensitif pada perbedaan-perbedaan ini dan menggunakannya sebagai isyarat untuk mengungkapkan bahasa yang berbeda," kata psikolog dari University of British Columbia, Janet Werker, sebagaimana dilansir situs Science Daily, Kamis, 14 Februari 2013.
Penelitian sebelumnya oleh Werker dan Judit Gervain, pakar linguistik dari Université Paris Descartes, menunjukkan bahwa bayi menggunakan frekuensi kata dalam ucapan yang didengar untuk melihat signifikansinya.
"Sebagai contoh, dalam bahasa Inggris, kata the dan with hadir lebih sering dibanding kata-kata lainnya. Tapi bayi yang tumbuh dalam lingkungan bilingual butuh lebih dari sekadar itu, maka mereka membangun strategi baru yang bayi monolingual tidak memerlukannya," kata Garvin.
"Jika Anda bicara dua bahasa di rumah, jangan takut, itu bukan zero-sum game (saling meniadakan) untuk bayi," dia menambahkan. "Bayi Anda dilengkapi untuk membedakan bahasa-bahasa tersebut, dan mereka melakukan demikian dalam cara yang luar biasa," kata dia.
Hasil penelitian ini dipublikasikan 14 Februari lalu dalam jurnal Nature Communications.
SCIENCE DAILY | AMIRULLAH
Berita Lain:
Kaus Khas Se-Nusantara
Supaya Anak Doyan Sayur ala Jana Parengkuan
Kehidupan Keluarga Pengaruhi Pernikahan Anak
Mengapa Sedot Lemak Jadi Pilihan Utama?