TEMPO.CO, New Yoek -Terkadang seseorang tidak menyadari jika dirinya terjebak dalam depresi. Ia akan berpikir bahwa itu hanya stres biasa sehingga tidak diperhatikan secara khusus. Hingga akhirnya depresi mengganggu kegiatan dan hubungan dengan orang lain.
Berikut 6 kebiasaan yang berubah saat depresi yang diuraikan Jerry Kennard dalam situs kesehatan Health Central.
1. Gelisah
Kebanyakan dari kita berpikir bahwa depresi biasanya terdeteksi dari menurunnya aktivitas dan produktivitas. Padahal, tidak semua kasus depresi dapat diindikasikan dengan gejala itu. Depresi juga bsa ditandai dengan timbulnya perasaan gelisah. Gejala ini mengacu pada situasi saat depresi dan gelisah hadir berdampingan. Pada kasus ini, penderita akan merasa tidak betah untuk duduk atau sekadar berbaring. Kendati perasaan gelisah ini hilang, mereka akan merasa lebih mudah marah, frustrasi, dan impulsif. Keadaaan ini adalah kombinasi yang sangat buruk bagi diri seseorang. Mereka berisiko tinggi bunuh diri dan melakukan tindak kekerasan terhadap diri sendiri.
2. Tidur panjang
Seseorang yang gemar bersosialisasi tiba-tiba selalu menolak ajakan untuk pergi atau menghindari kontak sosial dengan orang lain. Bagi sebagian orang, tidur panjang di musim dingin dengan hari yang pendek dan minim paparan sinar matahari, akan membuat mereka lelah, cemas, dan marah. Ini memang gangguan biasa di musim dingin, tapi beberapa orang tidak mampu beradaptasi sebaik orang lain.
3. Lesu
Kebanyakan penderita depresi kehilangan motivasi dan semangatnya. Mereka melambat. Berbicara lebih lambat, bergerak lebih lambat. Mereka merasa seakan da beban berat di punggung yang mereka tanggung. Bahkan, mereka menunjukkan ekspresi wajah dan gerakan yang menunjukkan kedepresian itu. Mereka lebih senang untuk tidak melakukan apa-apa dibanding harus banyak bergerak, seperti bangun dari tempat tidur, bahkan makan dan minum.