Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemburu Ombak Cimaja Kalahkan Kelly Slater

Editor

Heru Triyono

image-gnews
Seorang peselancar menuju Pantai Cimaja, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, Kamis (30/5). Ketinggian ombak di pantai Cimaja dapat mencapai 2-3,5 meter. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Seorang peselancar menuju Pantai Cimaja, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, Kamis (30/5). Ketinggian ombak di pantai Cimaja dapat mencapai 2-3,5 meter. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Senja tiba, langit Pantai Cimaja, Pelabuhan Ratu, berubah biru kemerahan. Ombak tinggi, dan air laut menjorok ke pantai. Saat itu Dede Suryana datang dengan menenteng papan selancar, diikuti kerumunan anak yang berkumpul di sekitarnya. "Semua anak-anak kini ingin jadi surfer," kata Dede kepada Tempo bangga, awal Mei 2013.

Melihat sosok Dede, sulit menebak usianya, karena wajahnya kekanak-kanakan. Alisnya tebal, rambutnya sedikit gondrong, mata agak sipit, dan kulitnya sawo matang. Plus, tentunya memiliki perut kotak-kotak, mirip orang Hawaii. Ya mungkin orang Hawaii agak mancung sedikit. Itu saja bedanya.

Putra dari keluarga petani, Juhanas dan Iin Yunihu, ini telah menjadi peselancar dunia. Dede sudah mengikuti berbagai kejuaraan dunia di Amerika, Prancis, Jepang, Hawaii, Australia, dan Indonesia. Gebrakan paling dikenang adalah ketika dia mengalahkan peselancar legendaris Robert Kelly Slater di Hawaii dalam kejuaraan Todd Chesser Memorial Contest 2003. Dede menggondol juara I.

Menurut Dede, penampilannya kala itu dipuji Slater, karena keberaniannya berputar di atas ombak di dekat bibir pantai yang dangkal. Padahal risikonya amat besar bagi karirnya jika bodinya "mentok" batu karang. Tapi, karena semangat ingin menunjukkan Cimaja memiliki peselancar "gila" dengan kualitas dunia, Dede nekat. "Dari situ mereka (peselancar dunia) mulai mengenal dimana Cimaja," kata bungsu dari 7 bersaudara ini.

Sebelum terjun ke dunia profesional, Pria 26 tahun itu telah memburu ombak ke mana-mana: dari Nias, Batu Karas, Banyuwangi, Bali, hingga Papua. Menurut dia, sepanjang tahun ombak di Indonesia itu luar biasa. Bahkan peselancar junior di luar negeri amat mendambakan pergi ke Indonesia untuk mencoba ombaknya. “Kompetisi selancar di luar negeri itu hadiahnya adalah trip selancar ke Indonesia,” kata Dede, yang bercita-cita jadi polisi.

Dede kini sibuk mengelola toko peralatan selancar Quik Silver, yang baru diluncurkan pertengahan Mei lalu. Tokonya didesain cukup keren. Semuanya berbau serba surfing. Beberapa piala yang didapatnya dipajang di sudut-sudut toko. Toko berukuran 10 x 10 meter itu juga dilengkapi dengan lampu sorot dan penyejuk udara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia betul-betul mengurusi tokonya itu sampai berbelanja barangnya sendiri ke berbagai daerah, termasuk Bali. Selasa pekan lalu, misalnya, dia baru pulang dari berbelanja di Bali. Dia mendapatkan harga distributor karena memiliki banyak kenalan di sana. “Saya membawa sendiri 10 papan selancar dengan naik pesawat,” Dede menjelaskan.

Ia memang berniat menjadi pengusaha setelah pensiun dari peselancar profesional. Dia tak mau setelah pensiun malah tidak mendapat penghasilan. Dalam sebulan, sebagai peselancar profesional dan dari usaha tokonya itu, dia bisa mendapatkan rata-rata Rp 20 juta. “Tapi itu termasuk biaya perjalanan untuk memburu ombak,” ujarnya.

HERU TRIYONO


Topik Terhangat:
Penembakan Tito Kei |
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Ahmad Fathanah

Berita Terpopuler:
Tito Kei Tewas, John Kei Sedih tapi Tak Menangis 

Pendukung John Kei Sempat 'Serbu' Rutan Salemba 

Wakil Menteri Pendidikan Wiendu Diduga Korupsi 

9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan

Begini Perubahan Lalu Lintas di Tanah Abang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.


Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.


Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Atlet balap sepeda putri Ayustina Delia Priatna meraih medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) yang berlangsung di Konya, Turki, 9-18 Agustus 2022. Ayu finis kedua dalam lomba nomor omnium putri di Konya Velodrome, Selasa, 9 Agustus 2022. (ANTARA/PB ISSI)
Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.


Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketiga kanan) menyerahkan obor api Asian Games 2018 kepada Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kanan) disaksikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Ketua Umum Inasgoc Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Panitia Pelaksana Daerah Asian Games 2018 Palembang Muddai Madang (kiri) saat pawai obor api Asian Games 2018 di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 4 Agustus 2018. ANTARA
Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.


Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Alex Noerdin, Gubernur Sumatra Selatan (Reza Sumantri/Tempo)
Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora


ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

Atlet angkat besi Indonesia Irawan Eko Yuli berkompetisi di nomor 62 kg putra Grup A dalam Olimpiade London 2012, Senin (30/7). REUTERS/Dominic Ebenbichler
ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan


ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

Atlet renang Indonesia I Gede Siman Sudartawa. TEMPO/Aditia Noviansyah
ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8


ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ANTARA/Andika Wahyu
ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.


ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

Lifter Jawa Barat Deni melakukan angkatan clean and jerk dalam final kelas 68 kg angkat besi putra PON XIX di GOR Sabilulungan Sijalak Harupat, Bandung,  Jabar, 21 September 2016. Deni berhasil meraih medali emas sementara perak diraih Triyatno dari Kalimantan Timur dan perunggu diraih M. Denial dari Jambi. ANTARA FOTO
ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.


ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

Eko Yuli Irawan, saat bertanding dalam kelas 62kg angkat besi Olimpiade Rio di Riocentro, Pavilion 2, Rio de Janeiro, Brasil, 8 Agustus 2016. AP/Mike Groll
ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.