TEMPO.CO, Jakarta -- Djaringan Musang Lovers (Djamal) adalah komunitas penggemar musang terbesar di sini. Komunitas yang berdiri sejak akhir 2011 itu kini memiliki jumlah anggota tak kurang dari 900 orang yang tersebar di Jakarta, Bandung, dan Solo. Komunitas inilah yang menjadi wadah bagi para penggemar musang untuk saling berbagi informasi mengenai teknik perawatan.
Koran Tempo edisi Ahad, 26 Januari 2014 mengulas soal kegiatan para pencinta luwak ini. Luwak adalah salah satu jenis musang. Binatang dengan nama Latin, Paradoxurus hermaphoditus, ini adalah hewan semiakuatik yang banyak ditemui di hutan tropis. Habitatnya ada di hutan, dekat dengan sumber air. Ada pula yang hidup di sekitar permukiman penduduk.
Hewan yang sering keluyuran pada malam hari ini ternyata banyak yang dipelihara. "Perawatannya mudah. Dia bisa dikasih makan apa saja. Bisa buah, daging, nasi, atau makanan kucing," ujar Nurdin, warga Pejaten berusia 24 tahun.
Nurdin mulai gemar memelihara musang sejak dua tahun lalu. Pria yang sehari-hari bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi ini mengaku telah mengoleksi tujuh ekor musang, dari jenis pandan, rase, hingga bulan. Tiga ekor di antaranya bahkan sengaja ia buatkan kandang khusus di kamar tidurnya. "Aromanya tidak akan mengganggu kalau kita rajin membersihkan kotorannya. Sehari dua kali dibersihkan. Kalau yang di luar, cukup sekali sehari," ujarnya.
RIKY FERDIANTO
Baca juga:
Gaya Ngetren Jilbab Angel Lelga
Banyak Orang Tak Punya Teman Curhat Ketika Krisis
11 Alasan Tidak Menggunakan Riasan
Pengidap Kanker pada Anak-anak 2 hingga 4 Persen