Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Tampan dengan Dasi Kupu-kupu

Editor

Heru Triyono

image-gnews
Jordan Etwiory (18 tahun) berdandan dengan dasi kupu-kupu berwarna emas di Ambon. TEMPO/Ayu Ambong
Jordan Etwiory (18 tahun) berdandan dengan dasi kupu-kupu berwarna emas di Ambon. TEMPO/Ayu Ambong
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Berawal dari kebiasaan pedagang Kroasia mengikatkan scarf untuk menahan bukaan kerah baju mereka di abad ke-17, dasi kupu-kupu atau bow tie menjadi bagian dari tren pakaian pria hingga kini. Bow tie, pada awalnya disebut dengan cravat, yaitu sebutan Kroasia dalam bahasa Prancis—tempat bow tie diperkenalkan dan mengalami perkembangan pesat pada abad ke 18 sampai dengan ke 19.

Pada awal perkembangannya, dasi kupu-kupu disebut sebagai lambang status sosial, dan juga menandakan profesi tertentu. Arsitek, pengacara, profesor universitas, guru, dan politisi merupakan profesi yang secara tradisional dikaitkan dengan penggunaan bow tie. Belakangan, pelayan pun mempergunakan dasi sejenis—mengingat keberadaan mereka pada pesta-pesta formal dengan kode pakaian black tie—sehingga wajib mengenakan setelan tuxedo.

Kini, bow tie sudah menjadi aksesoris alternatif bagi mereka yang ingin tampil beda. Warna dasi kupu-kupu pun tidak lagi terpaku pada warna polos. Ada begitu banyak pilihan model, warna, corak, dan jenis bow tie. Mulai dari polkadot dengan bahan rajut, hingga dasi kupu-kupu berbahan sutra bermotif garis.

“Penggunaan bow tie itu memang gaya yang abadi karena trah dari cikal bakal high society,” ujar pengamat mode Sonny Muchlison kepada Tempo. Menurut Sonny, dasi kupu-kupu memang berasal dari kebudayaan anglo-saxon.

Populer terlebih dahulu di Prancis, bow tie belakangan juga banyak di pakai oleh bangsawan Inggris dalam jamuan resmi. “Seiring dengan perkembangan mode dunia, bow tie juga diadopsi oleh masyarakat Amerika Serikat,” kata dia.

Berdasarkan cara pemakaian, Sonny menyebutkan ada dua jenis dasi kupu-kupu yang ada hingga kini, yaitu, dasi yang diikat sendiri dengan simpul dan juga dasi kupu-kupu dengan aplikasi kain keras berbentuk dasi kupu-kupu ditambah tali dan tempelan. “Jadinya hanya tinggal ditempel dan diselipkan pada kerah baju,” ujar dia. Panjang dan pendeknya pun, bisa diatur.

Preferensi untuk memilih diantara dua jenis itu, kata Sonny, tergantung pada masing-masing orang. “Kalau mau simpel, tentu bisa memilih dasi yang setengah jadi. Sedangkan bagi mereka yang metroseksual mungkin tidak masalah jika harus berlama-lama mengikat dasi di depan cermin,” kata Sonny.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aditya Aziz, 24 tahun, membenarkan pendapat Sonny. “Gue punya dua-duanya, tapi memang lebih puas kalau bisa mengikat bow tie itu sendiri. It feels really good,” ujar Adit. Pegawai perusahaan art event organizer ini, sudah tiga tahun memakai bow tie secara rutin ke kantor. “Kebetulan memang cocok sama gue dan banyak masukan positif dari orang-orang sekitar,” ujar Adit yang memiliki delapan bow tie.

Bos dan rekan kerjanya, tidak keberatan jika Adit, tampil sedikit berbeda dengan bow tie di kantor. “Mereka melihatnya sebagai sesuatu yang baru, dan tidak ada reaksi negatif,” ujar Adit. Sang bos, bahkan mendukung Adit untuk meneruskan kebiasaannya memakai bow tie ke kantor.

Adit mengaku mendapatkan inspirasi dari film-film Hollywood—contoh, The Great Gatsby ataupun American Hustle, hingga serial Glee yang sangat populer itu, ataupun blog fashion soal penggunaan dasi kupu-kupu. “Gue pikir bow tie itu, lucu dan menarik, makannya gue coba. Sekarang ini jadi signature style gue, dan kayaknya semua orang bisa pakai kok,” ujar dia.

Sonny tidak sependapat dengan Adit. Menurut dia, dasi kupu-kupu itu belum tentu cocok dengan semua orang. “Lebih baik dipakai oleh mereka yang punya leher jenjang. Kalau yang lehernya pendek, seperti Danny De Vito misalkan, jadinya tidak cocok,” kata Sonny. Dia juga mengingatkan para pria yang ingin menggunakan bow tie untuk memilih jenis dasi yang tepat dan sesuai dengan proporsi leher dan wajah. “Harus seimbang, dan jangan sampai mengganggu dagu.”

Ini berarti, ada baiknya mereka yang punya wajah kecil, tidak memilih dasi dengan sayap kupu-kupu yang sangat lebar. Begitupun sebaliknya. “Yang harus diingat, tidak semua orang cocok dan percaya diri untuk memakai bow tie,” ujar dia. (Baca juga:4 Aktor Berbusana Terbaik di Golden Globe 2014)

SUBKHAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

7 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

24 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

52 hari lalu

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

53 hari lalu

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

53 hari lalu

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

53 hari lalu

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.


Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

53 hari lalu

Pasangan Capres-Cawapres no urut 02, Prabowo-Gibran tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 tampil dalam balutan warna biru langit dan putih ketika menghadiri debat capres kelima


Bertaburan Brand, Sudut Utara Kota Yogyakarta Ini Tumbuh Jadi Pusat Fashion Modern

54 hari lalu

Aktivitas perbelanjaan di sebuah gerai fashion Jalan C Simanjuntak Kota Yogyakarta pada akhir pekan Sabtu (3/2). Tempo/Pribadi Wicaksono
Bertaburan Brand, Sudut Utara Kota Yogyakarta Ini Tumbuh Jadi Pusat Fashion Modern

Jika Malioboro punya Pasar Beringharjo untuk belanja batik, kawasan utara Kota Yogyakarta ini punya Jalan C. Simanjuntak ini untuk fashion modern.


Yogyakarta Ditarget Jadi Pusat Fashion Dunia pada 2028, Desainer Siapkan Strategi

24 Januari 2024

Pegiat fashion Yogyakarta mengikuti perhelatan  fashion show Spotlight Culture: Then And Now di Pos Bloc Pasar Baru Jakarta, Sabtu (18/11/2023). Dok.istimewa
Yogyakarta Ditarget Jadi Pusat Fashion Dunia pada 2028, Desainer Siapkan Strategi

Berbagai upaya digenjot Pemerintah DIY salah satunya melalui gelaran Jogja Fashion Week sebagai ruang berbagi ilmu dan berekspresi.


Mengenal Pengertian Ekonomi Kreatif, Ciri, Jenis, dan Manfaatnya

23 Januari 2024

Jelaskan pengertian ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah perkembangan konsep ekonomi yang berasal dari kreativitas individu. Ini informasinya. Foto: Canva
Mengenal Pengertian Ekonomi Kreatif, Ciri, Jenis, dan Manfaatnya

Jelaskan pengertian ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah perkembangan konsep ekonomi yang berasal dari kreativitas individu. Ini informasinya.