TEMPO.CO, Jakarta - Tidak bisa dipungkiri saat ini gaya busana pria identik dengan gaya tailor atau penjahit. Sebuah kemutlakan juga bila pria harus memiliki setelan jas meski hanya sepasang, yang penting ada di dalam lemarinya.
"Pria juga butuh tampil menawan, rapi, dan mengenakan setelan jas yang nyaman tapi terlihat mewah dan elegan. Banyak kaum Hawa mengeluarkan kocek untuk memburu setelan jas buatan tailor mancanegara atau label asing. Padahal kehadiran kami, Wong Hang Distinguished Tailor, bisa juga sebagai pilihan," kata Stephen Wongso saat ditemui pada Jumat, 13 Juni 2014, di Hotel Shangri-La, Sudirman, Jakarta Pusat.
Penjahit yang ada di Indonesia sejak tahun 1933 ini memang bisa diandalkan. Tercatat para selebritas seperti Aldy Fairus, Delon, Ari Wibowo, Ferry Salim, Marcelino, Gading Marten, Ruben Onsu, Irfan Bachdim, hingga pejabat sekelas Dahlan Iskan mengenakan setelan buatan Wong Hang.
"Kami memiliki beberapa koleksi yang bisa dikenakan para pria di Indonesia. Kualitas pengerjaannya sangat handmade dan harganya sangat reasonable price," kata Stepehen yang ditemui dalam acara pengukuran jas untuk Emile Heskey.
Stephen mengatakan usaha yang diteruskan keluarganya ini sedang aktif melakukan penyerangan atau jemput bola. "Soalnya sekarang bisnis ditangani kami generasi keempat, orang muda yang harus menyaksikan peluang bisnis dengan kondisi terkini," kata Stephen.
Pria berkacamata ini pun menuturkan punya tim kerja bagus untuk mewujudkan misinya itu. Yakni dengan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak demi merebut pasar Indonesia yang masih cukup tinggi.
"Kami berharap dengan peluang-peluang tersebut bisa melakukan pekerjaan maksimal untuk menyajikan setelan jas terbaik yang bisa dikenakan, lalu menjadi referensi tak hanya di dalam negeri, tapi juga luar negeri," ujarnya.
Selama ini bahan yang digunakan Stephen adalah wol, kasmir, sutra kasual, dan wol sutra. Untuk soal gaya, Stephen menampilkan jas dan jaket aristokrat ala bangsawan, gaya kalangan eksekutif muda yang menampilkan pesona kenyamanan dengan pengerjaan jahitan yang rapi.
"Kami selalu melakukan pengukuran karena bentuh tubuh setiap pria berbeda. Tantangan yang datang ke kami mendandani bentuk tubuh macam-macam, yang enggak banget. Namun, setelah pakai setelan jas dan jaket buatan kami, jadi tampak berbeda, lebih rapi, menarik, good looking, dan elegan," kata Stephen. (Baca: Pemain Sepak Bola Inggris Pakai Jas Buatan Indonesia)
Hal lain yang jadi pegangan utama adalah selalu memadukan unsur modern, atau yang terbaru, dengan pakem jahitan khas yang sudah turun-temurun dikelola pada zaman buyut, yang memang terkenal sebagai pembuat jas pada masanya dulu. "Era generasi pertama Wong Hang ada di Jawa Timur, lalu menyebar hingga kemudian hadir di Jakarta dan banyak diminati," dia menjelaskan.
Diakui Stephen, selama ini dirinya mendapat inspirasi melalui perjalanan ke sejumlah kota mode dunia, seperti Milan, Hong Kong, dan London. Biasanya Stephen bersama rombongan para anggota keluarga besarnya, yang menjalankan bisnis di Jakarta, Surabaya, dan beberapa kota lainnya di Indonesia, kompak melanglang buana serta selalu memadukan unsur modern dan klasik.
Dari segi model kancing, jas buatan Wong Hang terdiri atas jas kancing sebaris (single breasted) dan jas kancing dua baris (double breasted). Belakangan, pria cenderung memilih jenis kancing sebaris karena lebih praktis dan efektif. Adapun gaya kancing susun ganda sudah jarang dipakai. "Intinya, kami mengikuti perkembangan tren yang ada," katanya.
HADRIANI P.
Berita Terpopuler
Depok, Kota dengan Angka Diabetes Tertinggi
Toko Khusus Busana Muslim Karya 60 Desainer
Tumbuh Kembang Anak Bergantung pada Kesehatan Cerna
Para Peraih Women in Leadership Appreciation