Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hampir Sejuta Orang Bunuh Diri Per Tahun

image-gnews
TEMPO/ Nita Dian
TEMPO/ Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Badan Kesehatan Dunia, WHO (Baca: WHO: Setiap 40 Detik, Satu Orang Bunuh Diri sejak tahun 2003 memberikan catatan penting dan menanggapi serius isu bunuh diri. Dalam surat elektronik yang diterima dari Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Rabu malam, 17 September 2014, WHO telah menggandeng International Association of Suicide Prevention (IASP) untuk memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang berlangsung setiap tanggal 10 September lalu.

Berdasarkan data WHO, bunuh diri telah menjadi masalah besar bagi kesehatan masyarakat di negara maju dan menjadi masalah yang terus meningkat jumlahnya di negara berpenghasilan rendah dan sedang. Dalam data tersebut juga dijelaskan hampir satu juta orang meninggal setiap tahunnya akibat bunuh diri. Hal ini menunjukkan kurang lebih setiap 40 detik jatuh korban bunuh diri.

Menurut Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kemenkes RI, dr. Eka Viora, Sp.KJ bunuh diri merupakan masalah yang kompleks karena tidak diakibatkan oleh penyebab atau alasan tunggal. Namun lebih karena interaksi yang komplek dari faktor biologik, genetik, psikologi, sosial, budaya dan lingkungan. (Baca: Di-bully Sejak Kecil, Beresiko Tingkatkan Depresi)


Dalam surat edaran ini menyebutkan penjelasan Eka Viora pada acara pembukaan Pertemuan Koordinasi Tim Lintas Sektor Program Kesehatan Jiwa Pada Kelompok Berisiko -sebuah workshop yang diselenggarakan dalam rangka Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia di salah satu hotel di Jakarta pada Senin, 15 september 2014.

"Sulit untuk menjelaskan mengenai penyebab mengapa orang memutuskan untuk melakukan bunuh diri, sedangkan yang lain dalam kondisi yang sama bahkan lebih buruk tetapi tidak melakukannya. Meskipun demikian, tindakan bunuh diri atau percobaan bunuh diri pada umumnya dapat dicegah, " kata Eka Viora.

Eka Viora merujuk berdasarkan data WHO pada 2010, angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6 hingga 1,8 per 100.000 jiwa. Menurutnya, apabila tidak ada upaya bersama pencegahan bunuh diri, angka ini bisa makin tumbuh dari tahun ke tahun. "WHO meramalkan pada 2020 angka bunuh diri di Indonesia secara global menjadi 2,4 per 100.000 jiwa."

Selanjutnya Eka Viora juga menerangkan bagaima deteksi dini terhadap beberapa percobaan bunuh diri. Dia menuturkan pada beberapa individu gejalanya adalah berupa mereka yang mengalami kesedihan, kecemasan, perubahan suasana perasaan, keresahan (kebingungan), cepat marah, penurunan minat terhadap aktivitas sehari-hari seperti kebersihan, penampilan, makan, sulit tidur, sulit untuk mengambil keputusan, perilaku menyakiti diri sendiri seperti tidak mau makan, melukai diri dan mengisolasi diri.

Eka Viora mengigatkan bunuh diri dapat dicegah. "Asalkan semua anggota masyarakat dapat melakukan tindakan yang akan menyelamatkan kehidupan. Dan untuk mencegah bunuh diri pada individu dan keluarga, sangat dibutuhkan kerjasama yang erat antara individu, keluarga, masyarakat, profesi dan pemerintah untuk bersama mengatasi masalahnya," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara psikiater Awaludin Ramlan pada Kamis, 18 September 2014 mengatakan dengan kondisi sosial politik dan berbagai tekanan ekonomi yang kini makin sulit, belum lagi soal kenaikan bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu penyebab depresi. (Baca: Macet dan Gaya Hidup Bikin Orang Kota Depresi) "Pada depresi ini adalah gerbangnya bunuh diri. Orang yang semakin sulit dan tertekan jiwanya tidak kuat alami depresi hebat yang bisa mengakibatkan tercetusnya usaha bunuh diri."

Psikiater yang berpraktek di kliniknya di kawasan Kelapa Gading ini melihat masalah depresi dan bunuh diri di Indonesia, terutama di Jakarta dan beberapa kota besar, datanya semakin meningkat. "Faktornya seperti saya utarakan di atas. Dan situasi kondisi yang terjadi sekarang membuat orang cepat tersinggung, marah atau naik pitam itu depresi besar yang frontal. Ada depresi yang silent tapi buntutnya menghabisi nyawa sendiri berada dalam keputus asaan yang tak berujung," kata psikiater yang biasa disapa Awaluddin ini.

Dan Awaladin mengingatkan bila di masa lalu ada kecenderungan seperti stigma bahwa depresi dan bunuh diri umumnya banyak  dialami para wanita. "Kini merata, anak-anak  juga mulai mudah depresi ambil jalan pintas bunuh diri. Pada priapun juga berlaku hal yang sama," kata dia.

Seperti halnya saran Eka Viora, Awaludin mengingatkan harus ada integrasi antara individu, keluarga dan lingkungan supaya tidak terjadi kasus begini. "Agama dan moral masih jadi landasan utaman dan dasar, ditambah dengan sikap dan dukungan dari semua pihak," ujar Awaludin.

HADRIANI P
Terpopuler

Ini Beda Klub Hiburan di Ibukota dan Pulau Dewata

Datanglah dengan Dress Code yang Benar

Taati Aturan, Silakan Nikmati Clubbing di Sini

Film Aksi Dapat Memicu Kegemukan  




Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

50 hari lalu

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

50 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.