TEMPO.CO, Stockholm - Peretail mode asal Swedia, H&M, menyatakan permintaan maafnya kepada publik karena telah merilis sebuah khaki jumpsuits untuk koleksi Auntumn-Winter yang terlihat mirip dengan seragam pejuang wanita Kurdi Irak dan Suriah yang tengah berjuang menghadapi gempuran militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Kami benar-benar minta maaf jika telah menyinggung pihak tertentu atas keluarnya model baju ini,” tulis Ida Stahlnacke, dari bagian Global Press H&M, seperti dikutip Russia Today, Selasa, 7 Oktober 2014.
Baca Juga:
Ida menjelaskan bahwa desain baju tersebut dibuat berdasarkan tren mode saat ini. Begitu pula dengan warnanya yang kehijauan. Ia menuturkan H&M sama sekali tidak sengaja membuat baju tersebut mirip dengan serangan pasukan wanita dari Unit Pertahanan Rakyat Kurdi (YPG).
Permintaan maaf ini muncul setelah koleksi yang dijual dengan harga US$ 24 (sekitar Rp 295 ribu) ini mendapat kritikan di media sosial. “Sangat mengerikan. H&M memanfaatkan perang Kurdi melawan ISIS demi uang,” tulis seorang pengkritik, Kristofer Lundberg, lewat akun Facebooknya.
Rupanya mode ini tak hanya memicu kritikan. Ada pula yang justru memuji H&M karena dianggap telah memberikan apresiasi kepada pejuang Kurdi. “Saya seorang Kurdi dan saya sangat senang melihat pakaian pejuang Kurdi dijual. Ini akan memperkenalkan budaya kami kepada dunia,” ujar Hedy Brime.
Ia juga mengimbau H&M untuk menyisihkan sebagian hasil penjualan produk ini untuk para pengungsi Kurdi yang semakin terdesak karena gempuran militan pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi tersebut.
ANINGTIAS JATMIKA | RUSSIA TODAY
Berita Lainnya
Indonesia SeGar Beri Pelatihan Bugar Siswa SMP-SMA
Perlunya Branding bagi Orang Kota
Begini Penggunaan Silikon yang Benar