Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Langkah Menyiapkan ASI Selepas Cuti

Editor

Isma Savitri

image-gnews
modernhomemodernbaby.com
modernhomemodernbaby.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perjuangan Suci Detjilya, 27 tahun, memberikan ASI secara eksklusif untuk anak pertamanya begitu luar biasa. Apalagi, pada awal menyusui, Suci harus berjibaku dengan pekerjaan. "Saya stres pas masuk kerja habis cuti melahirkan," ujarnya, pekan lalu. Sempat terlintas memberi susu formula untuk si kecil, ia akhirnya memilih membeli alat pemerah ASI manual.

Pertama kali diperah, ASI yang mengalir hanya 70 mililiter sekali pompa. Namun perlahan jumlahnya terus meningkat dari hari ke hari, mulai 100 hingga 200 mililiter sekali perah. Jika ASI hanya menetes sedikit, ia bantu dengan pijatan tangan untuk mengosongkan payudaranya. "Pakai breast pump enggak semuanya keluar," ujar Suci.

Jumlah ASI yang keluar tak menentu itu, menurut dokter spesialis anak Melanie Yudiana Iskandar, sangat berhubungan dengan kondisi pikiran si ibu pada saat itu. "Cobalah selalu  berpikiran positif dan jangan terlalu banyak berpikir berapa jumlah ASI yang keluar," tutur Melanie. Yang terpenting, kata dia, adalah niat dan usaha.

Apa yang dilakukan Suci dengan mulai memompa ASI sebelum kembali bekerja adalah langkah tepat. Persiapan untuk berpisah dengan bayi juga harus dimulai dengan memberi jarak waktu menyusui. "Satu bulan sebelum masuk, semuanya harus dibiasakan," kata dokter yang praktek di Rumah Sakit Bunda, Jakarta, ini.

Melanie memberi contoh, dari yang biasa menyusui tiap dua jam sekali, perlahan waktunya harus diubah, bisa menjadi tiga atau empat jam sekali. Tujuannya, agar bayi tak terlalu bergantung pada ASI dengan interval waktu yang sempit. (Baca: Satu dari Lima Ibu Hamil di Inggris Alami Depresi)

Ibu juga diharapkan mengubah waktu pertemuan dengan bayi. Jika saat masih cuti bisa bertemu setiap saat, ibu harus mulai perlahan menjaga jarak menjelang kembali bekerja, bisa pada pagi atau siang hari. Tujuannya, supaya bayi mulai terbiasa dengan apa yang akan dihadapinya ketika ibunya bekerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada kalanya bayi menolak meminum ASI perahan ketika ibu mulai bekerja. "Kalau terjadi begini, harus mengulang proses awal menyusui," katanya menyarankan. Ibu membiarkan si bayi berada di dadanya hingga merasakan sentuhan kulit ke kulit. "Habiskan saja waktu berdua dengan bayi," ujar Melanie. (baca juga: Ibu Hamil Kurang Makan, Bayi Jadi Obesitas)

DIANING SARI

Terpopuler:
Guru Yoga Jennifer Anniston Akan Kunjungi Jakarta  
Benarkah Kangen Water Bikin Sehat?  
Busana 3 Desainer, Kolaborasi Tren Make Up 2015  
Warna Pastel Jadi Tren untuk Bahan Kain  
Wanita Indonesia Rentan Obesitas



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.