TEMPO.CO, London - Setelah menerapkan Stoptober, Inggris kini tengah membicarakan kebijakan larangan merokok bagi pekerja kesehatan. Mayoritas dari warga Inggris beranggapan larangan merokok pada karyawan industri kesehatan harus dicanangkan. (Baca: Merokok Bisa Jadi Pemicu Bunuh Diri)
Dilansir dari Femalefirst, Senin, 17 November 2014, mereka percaya larangan merokok harus dimulai dari pekerja kesehatan. Dokter, perawat, serta staf yang bekerja di rumah sakit harus memberi contoh yang benar.
OnePoll, sebuah perusahaan riset dan survei pemasaran di Inggris, meminta perokok dan non-perokok untuk menanggapi kebijakan tersebut. Sebanyak 62 persen dari mereka menjawab, "Ya, percuma larangan merokok terus disuarakan jika para pekerja kesehatan juga merokok." Mereka harusnya menjadi contoh bagi publik.
Seorang warga Inggris mengatakan, "Kami baru saja melewati 28 hari tanpa merokok karena Stoptober, kebijakan yang dibuat oleh instansi kesehatan. Namun, setelah Oktober berlalu, semua kembali merokok termasuk para pekerja kesehatan." (Baca: Iklan Rokok Pengaruhi Persepsi Remaja)
Dr Katie Tryon, kepala klinik vitalitas PruHealth, setuju dengan kebijakan tersebut. "Kita harus memastikan semua staf kesehatan tidak merokok baru melarang semua orang untuk meninggalkan kebiasaan merokok," kata Tryon.
Pekerja kesehatan, kata Tyron, harusnya memiliki kesadaran yang lebih besar soal ini. "Ia yang harusnya menjadi contoh yang baik kalau merokok itu merusak diri dan orang lain," ujar Tryon. (Baca: Ruang Merokok di Balai Kota Surakarta Akan Digusur)
RINA ATMASARI | FEMALEFIRST
Terpopuler
Ketika Geger Melanda Acara Puncak JFW 2015
Kopi Kolombia, Pilihan Menu Baru Minum Kopi
Begini Cara Terapi Target untuk Kanker Bekerja
Desember, Uji Klinis Terapi Ebola Pertama
Bogor Organic Fair Akan Digelar di Sempur