TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret mendapat perhatian dari sudut pandang kesehatan. Hal itu disampaikan Tjandra Yoga Aditama dalam suratb elektroniknya pada Minggu (8/3).
"Sehubungan International Woman Day ke 40 pada tanggal 8 Maret 2015, maka saya sampaikan data mutakhir tentang Tuberkulosis (TB) dan perempuan di dunia yang hari ini dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO)," kata Tjandra.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Balitbangkes dari kantor Kementerian Kesehatan ini menjelaskan berdasarkan data WHO bahwa setiap menit seorang perempuan meninggal akibat TB di dunia. Angka kematian perempuan di dunia akibat TB pada setiap hari sekitar 1.500 orang.
"Padahal kalau diobati dengan baik maka TB dapat disembuhkan. Hal yang juga menyedihkan TB pada perempuan dapat mengakibatkan stigma dan berhubungan dengan kemiskinan."
Masih mengutip data WHO Tjandra juga mengatakan kendati seorang perempuan sembuh dari TBnya, tetapi kalau penyakitnya sudah berat andainya sembuh tetap mungkin meninggalkan gejala sisa seperti kemandulan, gangguan pendengaran dan penularan TB pada anaknya," kata dia.
Dan menegaskan peringatan hari perempuan sehubungan dengan masalah TB, Tjandra mengatakan beratnya kehidupan seorang perempuan antara lain ditandai seperti pepatah bijak bahwa seorang perempuan harus berpikir seperti seorang pria, bertindak seperti seorang wanita, terlihat seperti seorang gadis muda dan bekerja seperti kuda.
HADRIANI P.