Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bilqis dan Para Pejuang Cilik Atresia Bilier

image-gnews
Sebuah karangan bunga di rumah duka di kawasan Keramat Sentiong, Jakarta, (10/4). TEMPO/Aditia Noviansyah
Sebuah karangan bunga di rumah duka di kawasan Keramat Sentiong, Jakarta, (10/4). TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO , Surabaya: Kelainan Atresia bilier tak hanya dialami bayi tujuh bulan Safiyah Nailah asal Mojokerto, Jawa Timur. Pada 2010 ada Bilqis Anindya Passa, bayi 19 bulan yang akhirnya meninggal sebelum sempat menjalani operasi cangkok hati. Kisah Bilqis dari Jakarta menyedot perhatian luas melalui penggalangan dana Koin Cinta Bilqis.

Pada tahun yang sama, RSUD dr Soetomo, Surabaya, juga memiliki dua pasien atresia bilier yakni Yusuf Nur Rama Dani (7 bulan) asal Surabaya dan Ramdhan Aldil Saputra (3,5 tahun) asal Trenggalek. Mereka sama semua, yakni dihadapkan pada pilihan transplantasi hati.

Jika kondisinya memungkinkan, ada sebagian pasien yang bisa bertahan hidup dengan bantuan operasi kasai. Tindak operasi ini bertujuan membuat sambungan dari hati ke usus halus agar cairan empedu langsung terbuang.

“Tapi itu bergantung pada kondisi pasien, skill dari dokter bedah yang mengoperasi, dan kondisi hati si pasien," kata Bagus Setyoboedi, dokter subspesialis gastrohepatology anak yang kini ikut menangani Safiyah di RS dr Soetomo. Tapi, Bagus menambahkan, "Jika sudah mengalami sirosis hati, akan semakin sulit.”

Solusi transplantasi hati pun menjadi satu-satunya pilihan. Itupun, kata Bagus, masih mengandung konsekuensi yang panjang. Pasien atresia bilier yang telah menjalani operasi cangkok hati akan menghadapi serangkaian risiko infeksi, membutuhkan pengawasan penuh dalam menggunakan obat-obatan, hingga reaksi penolakan tubuh terhadap hati barunya. “Cangkok hati bukan berarti semua selesai. Banyak yang harus dipantau,” kata Bagus, Selasa 28 April 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengisahkan, risiko itu juga dihadapi Ramdhan. Dirawat sejak berusia 7 bulan, bocah itu menjalani operasi cangkok hati pada Sabtu 24 April 2010 selama 14 jam. Donor hati ialah ibu kandungnya sendiri, Sulistyowati.

Operasi pada sang ibu tanpa ada masalah pembuluh darah. Tapi kondisi Ramdhan naik turun, hingga harus dioperasi sebanyak tujuh kali pada bagian otak karena mengalami perdarahan. “Proses penyakit atresia bilier ini ialah imunologis. Ramdhan meninggal karena infeksi,” kata Bagus mengenang.

Meski begitu, tim dokter RSUD Dr Soetomo menyatakan kasus Ramdhan memberikan pelajaran berharga terhadap penanganan pasien atresia bilier ke depan. Sebab, Ramdhan tergolong pasien yang paling lama bertahan hidup dibandingkan bocah lainnya dengan kasus serupa. “Menjaganya tetap bertahan sejak usia tujuh bulan, dioperasi kasai, hingga menjalani operasi cangkok hati bukan hal yang mudah,” ujarnya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.