Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Anemia pada Bayi, Begini Caranya

image-gnews
Ilustrasi ibu dan bayi. Myhealthnewsdaily.com
Ilustrasi ibu dan bayi. Myhealthnewsdaily.com
Iklan

BISNIS.COM, Jakarta - Ahli kesehatan mengungkapkan, pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) seharusnya mementingkan kecukupan asupan nutrisi makro dan mikro agar balita tak mengalami kekurangan nutrisi.

Hanya saja, menurut pakar riset epidemiologi khususnya mikronutrien dari Universitas Indonesia, Dr. Trevino A. Pakashi, MS, PhD, secara umum praktik pemberian MP-ASI di Indonesia belum optimal.

Salah satu tandanya adalah masih ditemuinya kasus anemia pada balita. "Pola pemilihan makanan untuk balita di atas enam bulan tidak cukup memenuhi gizi mikro, salah satunya zat besi yang berdampak anemia," ujar Trevino dalam media briefing di Jakarta, Senin, 10 Mei 2015.

Merujuk pada Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi anemia pada balita, terutama usia 12-59 bulan, ialah sebesar 28,1 persen. Hal ini berarti anemia mengintai 1 dari 4 balita.

Trevino mengatakan, balita idealnya membutuhkan asupan zat besi sekitar tujuh miligram per harinya. Bila pada enam bulan pertama, pemberian ASI ekslusif saja mampu mencukupi kebutuhan nutrisi balita termasuk zat besi, maka setelah usia enam bulan, balita memerlukan tambahan berupa makanan pendamping.

"Makanan pendamping ASI, misalnya dari susu atau makanan rumah seperti nasi tim yang ditambah hati atau ayam," ujar Trevino.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Head of Public Health Nutrition Department dari Nestle Research Center, Dr. Jorg Spieldenner, mengungkapkan, pemberian susu fortifikasi dan produk sereal dapat menjadi salah satu solusi mengurangi anemia pada anak.

"Sebaiknya pilih makanan (pendamping) yang tidak jauh dari makanan sehari-hari. Misalnya sereal, tetapi yang telah diperkaya dengan zat gizi tertentu, misalnya zat besi," kata Spieldenner.

Anemia merupakan kondisi tubuh kekurangan jumlah sel darah merah. Salah satu penyebab kondisi ini ialah kekurangan mikronutrien berupa zat besi. Sejumlah penelitian di Asia, Afrika, Eropa, Australia dan Amerika menunjukkan, konsumsi makanan dengan fortifikasi zat besi atau menambahkan zat besi pada makanan bisa meningkatkan konsentrasi hemoglobin dan menurunkan risiko terjadinya anemia pada anak. Anemia pada anak memiliki sejumlah dampak negatif seperti penurunan kognitif dan anak mudah terkena infeksi.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.