Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Punya Anak Cerdas? Begini Caranya!  

image-gnews
Ilustrasi. njfamily.com
Ilustrasi. njfamily.com
Iklan

BISNIS.COMJakarta - Anak menjadi cerdas bukan hanya disebabkan oleh faktor genetik, tapi juga didorong faktor nutrisi dan stimulus.

Dokter spesialis kandungan Dr dr Ali Sungkar mengatakan perkembangan otak si kecil dimulai saat berada di dalam kandungan.

"Dalam empat minggu pertama, yakni 28 hari, tabung sel otak selesai terbentuk, sehingga nutrisi dibutuhkan," ujarnya di Jakarta, Sabtu, 30 Mei 2015.

Otak merupakan bagian yang tidak pernah berhenti berkembang. Pada waktu lahir, anak belum memiliki otak yang sempurna, yakni baru mencapai 50 persen. Karena itu, sang ibu bersama dokter anak bertanggung jawab memberikan stimulus dan mengembangkan otak si kecil.

"Kalau ortunya nyusuin sambil nonton sinetron dan membalas pesan elektronik tanpa mengajak ngobrol si anak atau tidak mengajak main, otak anak tidak berkembang," kata Ali.

Otak anak akan berkembang hingga kurang-lebih 80% pada umur dua-tiga tahun. Pada masa itulah bahasa bisa diajarkan kepada anak. Namun perkembangan otak anak ini dapat menurun dari 50 persen saat dia lahir apabila tidak diberi stimulus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau anak tidak diberi stimulus, latihan intelektual, dan bahasa, bisa saja dari 50 persen perkembangam otak anak pada saat lahir itu menurun. Karena itu, dokter anak juga perlu mempersiapkan sang ibu untuk memberikan stimulus saat bayi lahir. Karena 50 persen otak telah berkembang. Sisanya tanggung jawab orang tua untuk memberikan stimulus," ucap Ali.

Dokter spesialis anak tumbuh kembang D. dr Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si menambahkan, ketiga faktor, yakni genetik, stimulus, dan nutrisi sama-sama penting bagi perkembangan otak.

"Lebih baik anak diberi stimulasi dan nutrisi yang cukup walaupun potensi (genetik) rendah dibanding potensinya besar tapi stimulasi dan nutrisinya kurang, karena memperlambat perkembangan otak," ucapnya.

Karena itu, dibutuhkan peran ayah dan ibu untuk memberikan nutrisi dan stimulus bagi buah hati sejak di dalam kandungan.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?


Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos,  di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau
Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.


Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.


Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Ilustrasi pasangan mengecat rumah. shutterstock.com
Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.


Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Ilustrasi Keracunan
Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.


Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.


Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.


Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Ilustrasi Ibu menyusui. Shutterstock
Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.


Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.


Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kucing bernama Sam ini memiliki bulu berwarna hitam yang mirip alis. Sepintas ia terlihat seperti karakter kartun yang lucu. Berikut sejumlah kucing dengan corak bulu yang lucu dan unik. Boredpanda.com
Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?