Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Metode Mengatasi Batu Ginjal tanpa Operasi  

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli urologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, dr Marto Sugiono SpU, mengatakan saat ini batu ginjal dapat diatasi tanpa operasi, melainkan dengan "Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy" (ESWL) atau gelombang suara kejut.

"ESWL adalah tindakan tanpa pembedahan yang bertujuan untuk menghancurkan batu ginjal tanpa operasi," ujar Marto di Jakarta, Sabtu, 29 Agustus 2015. Dengan metode tersebut, batu ginjal dihancurkan menjadi lebih kecil sehingga dapat keluar secara alami melalui saluran kencing. Metode tersebut tanpa menggunakan laser.

"Obat-obatan tidak bisa menghancurkan batu ginjal jika batu ginjalnya sudah berukuran lebih dari 5 mm," katanya. Dengan menggunakan gelombang suara kejut, batu ginjal dihancurkan menjadi lebih kecil, sehingga dapat keluar secara alami melalui saluran kencing. Marto menjelaskan tak perlu waktu lama untuk metode tersebut, yakni hanya sekitar satu jam dan tidak memerlukan pembiusan.

Pasien hanya diminta berbaring untuk mengetahui posisi batu ginjal tersebut. Kemudian gelombang suara kejut difokuskan pada batu ginjal. Setelah prosedur selesai dilakukan, pasien akan diminta untuk meminum banyak cairan untuk membilas keluar sisa batu ginjal yang tersisa. Marto mengatakan rumah sakitnya menyediakan paket ESWL mulai Rp 8,5 juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Setiap tahun lebih dari setengah juta orang datang ke rumah sakit dengan masalah saluran kemih, khususnya batu ginjal." Batu ginjal adalah penyakit saluran kemih yang sering terjadi dengan prevalensi mendekati 20 persen dan terjadi pada usia produktif (20 hingga 50 tahun). "Hal itu dikarenakan gaya hidup karena kesibukan bekerja sehingga membuat seseorang lupa minum," kata dia.

Idealnya setiap orang mengkonsumsi sekitar 2,5 liter air putih setiap harinya. Faktor risiko lainnya adalah tinggal dan bekerja di daerah panas dan asupan kalsium yang kurang. "Awalnya dalam bentuk kristal kemudian lama-lama terbentuk batu ginjal," kata dia. Perlu diwaspadai apabila batu ginjal dibiarkan membesar dan menyumbat aliran urin serta menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat permanen.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

18 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.