Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Lari Marathon dengan Lari Biasa

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Para warga dan wisatawan menikmati hangatnya mentari pagi sambil berolahraga di Kuala Lumpur City Park, Malaysia, 8 Juni 2015. Jogging track sepanjang 1.3 km yang dilapisi karet merah membuat pantulan pijakan terasa nyaman bagi para pelari. TEMPO/Rully Kesuma
Para warga dan wisatawan menikmati hangatnya mentari pagi sambil berolahraga di Kuala Lumpur City Park, Malaysia, 8 Juni 2015. Jogging track sepanjang 1.3 km yang dilapisi karet merah membuat pantulan pijakan terasa nyaman bagi para pelari. TEMPO/Rully Kesuma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meski telah menjadi tren di tengah olahraga lainnya, tak semua pelari melakukan hal yang benar. Bila tak mau disebut sekadar termakan tren, berikut kesalahan yang kerap dilakukan para pelari.

Co-Founder dan Operational Director IndoRunners Yomi Wardhana mengatakan kebanyakan pelari baru belum mengenal istilah terkait seperti maraton. Maraton adalah lari dengan jarak panjang yaitu 42 km. Tingkatan yang lebih rendah, 21 km yang disebut half marathon. Jarak di bawah angka ini tak pantas disebut sebagai maraton.

Kendati demikian, banyak pelari masih salah kaprah menggunakan istilah ini. Sebagai contoh, dia menyebut pelari yang menyebut lari 10 km atau 5 km sebagai maraton. Padahal, sebenarnya lari dengan lintasan sepanjang itu hanya lari biasa dan tak masuk dalam kategori maraton.

"Tadi habis maraton 10 km nih, bukan. Paling enggak, maraton itu Jakarta-Bogor lah karena jaraknya 42 km. 21 km, half marathon," ujarnya di Jakarta belum lama ini.

Kendati Jakarta memiliki ajang lari maraton, menurutnya, ada yang salah dalam pelaksanaannya. Seperti pengalamannya mengikuti maraton di Singapura, maraton akan mempertahankan jumlah peserta dari garis mulai sampai akhir. Hal itu, katanya, berbeda dengan pelaksanaan di Jakarta yang cenderung menyisakan beberapa gelintir orang saja di garis finish.

Dengan demikian, diperlukan untuk melakukan sejumlah latihan demi mempersiapkan kemampuan sebelum mengikuti maraton. Pasalnya, maraton membutuhkan kekuatan fisik dan stamina yang lebih stabil berkenaan dengan jaraknya yang panjang.

"Kalau di Singapura, bagus kayak ular gitu karena dari awal sampai akhir jumlah pesertanya sama. Enggak kayak di sini," katanya.

Asupan nutrisi, kata Yomi, juga perlu diperhatikan. Makanan yang mengandung lemak jenuh seperti olahan yang digoreng lebih baik dihindari. Menumpuk karbohidrat dengan mengonsumsi jenis panganan mengandung karhidrat kompleks seperti pasta, roti gandum, dan beras merah juga disarankan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, penting pula untuk mengenakan atribut olahraga yang nyaman. Tak perlu menggunakan sepatu atau pakaian yang mahal. Cukup sepatu lari dan busana yang menyerap keringat agar dapat menunjang kegiatan berlari.

"Sepatu lari, baju, celana enggak usah yang mahal karena lari itu sebenarnya olahraga yang paling murah karena enggak butuh alat," katanya.

Hal lain yang juga penting, yaitu pemanasan dan lari mengikuti irama jantung. Banyak orang terlalu gengsi bila lari tertinggal dari temannya. Padahal, hal ini penting untuk menjaga stabilitas stamina.

Lari dengan memacu kecepatan yang berlebihan tanpa mengikuti irama jantung justru membuat tubuh lebih mudah lelah. Lebih lanjut, kecepatan lari bisa disiasati dengan latihan berupa tempo dan interval. Bahkan, beberapa orang mempercayai bahwa dengan menggerakkan tangan lebih cepat, kaki akan mengikutinya.

"Larilah mengikuti irama jantung nanti cepat capai. Jangan ngikutin teman," katanya.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.