Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Yohana Kaget: Masih Banyak Penderita Gizi Buruk

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Sejumlah peserta program
Sejumlah peserta program "Pencerah Nusantara" mengobati bayi penderita gizi buruk di kecamatan Pakisjaya, Kerawang, 8 Agustus 2015. Mereka mengikuti program "Pencerah Nusantara" yang diharapkan dapat melihat suatu permasalahan di wilayah penugasan secara utuh. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise menemukan dua kasus gizi buruk di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 9 Oktober 2015.

Dua kasus gizi buruk itu ditemukannya ketika melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Karang Taliwang, Kota Mataram, di mana dua pasien gizi buruk yang sedang diberikan perawatan khusus.

"Penemuan kasus ini menjadi catatan bagi penjabat wali kota agar dapat terus meningkatkan perhatiannya terhadap gizi anak-anak dan melakukan berbagai upaya pencegahan," katanya di sela kunjungannya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melakukan kunjungan ke Puskesmas Karang Taliwang setelah berkunjung ke Pasar Cakranegara dan SD di kawasan Rembige dengan didampingi Penjabat Wali Kota Mataram Hj Putu Selly Andayani, bersama sejumlah jajaran pimpinan dinas/instansi terkait baik tingkat Kota Mataram maupun tingkat Provinsi NTB.

Kendati sedikit kaget dengan kasus gizi buruk itu, namun Menteri memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Mataram terutama Puskemas Karang Taliwang yang memberikan pelayanan dan perawatan secara maksimal kepada dua pasien gizi buruk itu, sehingga dari catatan kesehatannya kondisi dua pasien tersebut secara bertahap mulai membaik.

Ia mengatakan, gizi buruk memang disebabkan banyak faktor, namun yang paling mendasar adalah faktor pola asuh yang salah. Faktor salah asuh ini merupakan faktor yang sangat mendasar sehingga kasus gizi buruk bisa terjadi kepada masyarakat mampu.

"Kebetulan dua pasien gizi buruk ini, ibunya bekerja sehingga mereka kurang memperhatikan konsumsi gizi anaknya," katanya.

Terkait dengan itu, Yohana Yambise mengingatkan kepada para orang tua untuk tetap memperhatian anak-anak dengan memberikan pola asuh yang baik sehingga kasus gizi buruk dapat dicegah.

Dalam kesempatan itu, Menteri juga berkeliling melihat sejumlah ruang pelayanan dan perawatan di Puskesmas Karang Taliwang.

Menteri bahkan memuji dan bangga dengan berbagai fasilis dan layanan sebuah puskesmas yang seperti pelayanan rumah sakit. Apalagi perawat dan dokternya sebagian besar adalah perempuan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hanya saja, katanya lagi, puskesmas ini harus dilengkapi dengan fasilitas ruang bermain anak-anak, agar anak-anak yang ikut bersama ibunya berobat atau menjenguk pasien bisa bermain pada fasilitas tersebut.

Karena itu, Yohana Yambise meminta pemerintah kota untuk mengajak sejumlah perusahaan yang ada di kota ini untuk membangun fasilitas bermain anak-anak melalui dana CSR.

"Kalau ruang laktasi, kebersihan dan fasilitas lainnya sudah cukup bagus, bahkan puskesmas ini dapat menjadi puskesmas percontohan bagi daerah lain," katanya.

Sementara Kepala Puskesmas Karang Taliwang dr Wiwin Nurhaida mengakui bahwa dua pasien gizi buruk itu memang disebabkan karena pola asuh.

"Kedua ibu dari anak-anak tersebut adalah pekerja dan dari masyarakat mampu, satu usianya baru tiga bulan dan satu lagi berusia 14 bulan," katanya.

Menurut dia, dua balita gizi buruk yang dirawat selama 14 hari dan diberikan pelayanan sesuai standar yang ada termasuk makanan untuk peningkatan gizi mereka secara gratis.

Bahkan pemerintah kota memberikan subsisi dana untuk menunggu pasien sebesar Rp40 ribu per hari, sebagai konsekwensi orang tuanya tidak bekerja karena menunggu anaknya yang dirawat. "Setelah 14 hari, mereka akan kita kembalikan tetap tetap didampingi hingga gizi anak tersebut benar-benar baik," katanya.


ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.