Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bermain Sepak Bola Ternyata Banyak Manfaatnya, Apa Saja?

image-gnews
Sejumlah anak-anak RW 007 bermain sepak bola dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan RI ke-70. Uniknya lapangan bola tersebut berada persis di samping sungai Ciliwung. Jakarta, 15 Agustus 2015. Tempo/Fajar Januarta
Sejumlah anak-anak RW 007 bermain sepak bola dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan RI ke-70. Uniknya lapangan bola tersebut berada persis di samping sungai Ciliwung. Jakarta, 15 Agustus 2015. Tempo/Fajar Januarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya bagus untuk kesehatan jantung, bermain sepak bola juga bermanfaat menguatkan tulang penderita kanker prostat, berdasarkan temuan studi dalam Osteoporosis International and European Journal of Applied Physiology.

Peneliti dari Universitas Copenhagen, Denmark, mengungkapkan, normalnya pria penderita kanker prostat memiliki tulang yang lebih rapuh karena pengobatan anti-hormon yang diberikan padanya menyebabkan turunnya level tostesteron dalam tubuh.

Mereka pun meningkat risikonya mengalami osteoporosis akibat pengobatan anti-hormon itu.

Namun, latihan sepakbola bisa mencegah efek samping pengobatan ini. Profesor olahraga dan kesehatan di Univesitas Copenhagen, Peter Krustrup, mengatakan, olahraga ini justru bisa membantu meningkatkan kepadatan tulang dan kekuatan otot.

Dalam sebuah studi, peneliti mempelajari 57 orang pria yang rata-rata berusia 67 tahun. Para partisipan ini telah menerima pengobatan untuk penyakit kanker prostatnya.

Peneliti lalu memberikan pelatihan sepabola pada sebagian partisipan 2-3 kali dalam seminggu selama 45-60 menit per hari dalam 32 minggu.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama pelatihan pergerakan para partisipan direkam menggunakan GPS. Hasil penelitian memperlihatkan, sepakbola mampu meningkat kepadatan tulang sekitar 1-2 persen partisipan.

"Perubahan massa tulang di kaki mereka (yang mendapat pelatihan sepakbola) memberikan indikasi ini berhubungan dengan aktivitas spesifik yang kita lihat dalam sepakbola, dimana interval berlari yang begitu kerap, yang membutuhkan akselarasi dan pengereman, menekan jaringan tulang. Inilah alasan mengapa tulang lebih kuat," kata salah satu peneliti, Jacob Uth.

Menurut dia, semakin banyak tulang yang ikut aktif digerakkan selama latihan, semakin bagus untuk stimulasi.

"Saat kau mengubah posisi, menendang dan memblokir bola atau duel dengan lawan seperti halnya yang terjadi di sepakbola, semakin besar rangsangan pada jaringan tulang," tutur Uth seperti dilansir Eurekalert.org.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

1 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

2 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

9 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

10 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

11 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

12 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

17 hari lalu

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

17 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

23 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

26 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.