Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penerima Terapi ARV di Seluruh Dunia Naik 7 Kali Lipat

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Ilustrasi HIV/AIDS. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi HIV/AIDS. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB untuk AIDS (UNAIDS) melaporkan dalam 10 tahun terakhir jumlah penderita AIDS yang menjalani terapi Antiretroviral (ARV) di seluruh dunia telah meningkat tujuh kali lipat dari 2,2 juta orang pada 2005 menjadi 15,8 juta orang pada Juni 2015. 

Michel Sidibé, Direktur Eksekutif UNAIDS, menuturkan menjelang peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2015, UNAIDS meluncurkan laporan AIDS global 2015. Laporan tersebut memaparkan kemajuan dan tantangan dalam penanggulangan AIDS selama 15 tahun terakhir. 

Pada akhir 2014, UNAIDS memperkirakan terdapat sekitar 36,9 juta orang hidup dengan HIV secara global. Terapi yang terus didorong untuk penanggulangan AIDS secara global adalah terapi antiretroviral (ARV).

"Terapi ARV juga telah menyelamatkan banyak jiwa dengan mencegah progresi ke arah AIDS. Dengan terapi ARV, resiko penularan pun dapat dihindari seminimal mungkin sehingga terapi ARV dianggap merupakan salah satu cara pencegahan penularan HIV yang efektif," ujar Sidibe dalam keterangan pers, Senin (30 November 2015). 

Kendati cukup efektif, UNAIDS mengungkap baru 42,8% penderita HIV yang menjalani terapi ARV atau 15,8 juta hingga Juni 2015. Jumlah tersebut, lanjutnya, telah meningkat dua kali lipat dibandingkan jumlah pada 2010 sebesar 7,5 juta orang dan tujuh kali lipat dibandingkan jumlah pada 2005 sebesar 2,2 juta orang. 

“Setiap lima tahun kita memiliki lebih dari dua kali lipat jumlah orang yang menjalani terapi ARV dan yang terselamatkan jiwanya,” tutur Sidibé. 

Dalam laporan tersebut, UNAIDS memperkirakan infeksi HIV baru telah turun 35% dari puncaknya pada 2.000 dan kematian karena AIDS telah turun 42% sejak puncaknya pada 2004.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Walaupun saat ini diperkirakan sebanyak 15,8 juta orang dengan HIV telah menjalani terapi ARV, terdapat sejumlah orang dengan HIV dengan besaran yang sama yang belum memulai terapi ARV dan atau mengetahui status HIV-nya," imbuhnya. 

Untuk dapat menghentikan epidemi AIDS, lanjut Direktur Eksekutif UNAIDS, diagnosis dini HIV dan akselerasi terapi ARV pada orang dengan HIV perlu dilipatgandakan agar semua orang dengan HIV dapat menerima manfaatnya. 

"UNAIDS menyerukan agar negara-negara di dunia segera melakukan akselerasi diagnosis dini HIV dan terapi ARV sesegera mungkin pada orang dengan HIV," tegasnya. 

Seruan ini sejalan dengan visi yang ingin dicapai oleh Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 yang diluncurkan pada September 2015 oleh negara-negara anggota PBB. Salah satu target SDGs bidang kesehatan adalah segera mengakhiri AIDS pada 2030 dengan melakukan percepatan upaya penanggulangan AIDS secara global. 

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.