Mengenal Kremasi Seperti yang Dipilih Mendiang NH Dini

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Rabu, 5 Desember 2018 18:31 WIB

Sejumlah keluarga dan rekan berdoa sebelum jenazah sastrawan Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau NH Dini (82) dikremasi di Krematorium Gotong Royong, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu 5 Desember 2018. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putraama

TEMPO.CO, Jakarta - Kremasi menjadi pilihan sastrawan senior Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau NH Dini yang , meninggal karena kecelakaan pada Selasa, 4 Desember 2018.

Baca juga: NH Dini Berwasiat Minta Dikremasi Jika Meninggal, Ini Alasannya

Saat masih 52 tahun, perempuan kelahiran Kota Semarang 29 Februari 1936 sudah memikirkan soal kematian. Dia bahkan mengantarkan sendiri surat wasiat itu ke Kantor Notaris Nyonya Lenie Hardjanto Lubis di Semarang, tempat tinggalnya. Isinya: Dini minta dibakar saja kalau kelak ia meninggal.

Seperti ditulis Majalah Tempo edisi 20 Juli 1991, ibunda sutradara film Minions, Pierre Coffin, menjelaskan alasannya. "Lebih praktis dibakar, tidak membutuhkan tanah kuburan," ujar sastrawan ini.

Harga tanah yang terus melambung dan jumlah orang yang terus bertambah juga jadi pertimbangannya. "Tanah lebih penting untuk bertani, bukan untuk kuburan," kata NH Dini yang juga anggota Green Peace, organisasi pecinta lingkungan. NH Dini lebih senang kalau tanah 2 x 1 meter untuk kuburannya dipakai menanam mangga atau buah lain yang bermanfaat bagi manusia.
NH Dini alias Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin. TEMPO/Ijar Karim
Kremasi sendiri sudah dilakukan sejak zaman kuno. Ini tercatat pada bukti arkeologi yang menunjukkan ritual kremasi dari zaman kuno. Pelukis Prancis abad ke-17, Nicolas Poussin, misalnya menggambarkan kremasi dalam sebuah cerita klasik dengan karyanya, The Ashes of Phocion. Dalam karya lukisannya ini, Nicolas memperlihatkan sosok istri yang dengan setia mengumpulkan abu dari suaminya, seorang pemimpin perang yang dipermalukan sehingga mendapatkan proses ritual kremasi yang tidak layak.

Berbeda halnya dengan ritual kremasi pada Raja Romawi Kuno. Ritual pembakaran dilakukan sekaligus dengan pelepasan seekor elang diatas api unggun yang membakar jenazah Raja. Hal ini menjadi simbol atas pendewaan dan pelepasan roh kaisar.

Seiring perkembangan zaman, praktik kremasi melahirkan tradisi baru. Dimana para anggota keluarga yang ditinggalkan, memindahkan abu jenazah yang dikremasi di simpan di krematorium kemudian meletakkan atau menyebarkan abu tersebut ke lokasi tertentu. Entah pegunungan, sungai, kebun, atau tempat rekreasi dan liburan yang menjadi lokasi pilihan atau kesukaan dari almarhum.

Tujuan penyebaran abu kremasi ini untuk mengakui bahwa almarhum telah menghabiskan waktu yang menyenangkan dan berkesan selama di dunia dan telah kembali ke Tuhan.

DEATH REFERENCE | CREMATION ASSOCIATION |EDI FAISOL | MAJALAH TEMPO

Berita terkait

Abu Jenazah Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Dilarung di Ancol

56 hari lalu

Abu Jenazah Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Dilarung di Ancol

Setelah dikremasi, abu jenazah satu keluarga tewas di apartemen Teluk Intan dibawa oleh perwakilan keluarga untuk dilarung di Ancol.

Baca Selengkapnya

Jenazah Satu Keluarga Tewas karena Jatuh dari Apartemen di Penjaringan Telah Dikremasi di Rumah Duka Grand Heaven

57 hari lalu

Jenazah Satu Keluarga Tewas karena Jatuh dari Apartemen di Penjaringan Telah Dikremasi di Rumah Duka Grand Heaven

Petugas pelanggan Grand Heaven tak mengetahui siapa kerabat dari satu keluarga tewas itu yang datang mengurus proses kremasi.

Baca Selengkapnya

Mengenang Kelahiran Novelis NH Dini, Ini 5 Karya yang Fenomenal

1 Maret 2024

Mengenang Kelahiran Novelis NH Dini, Ini 5 Karya yang Fenomenal

Semasa hidupnya, sastrawan NH Dini telah menghasilkan banyak karya-karya yang dikenang hingga kini.

Baca Selengkapnya

Ngaben, Upacara Kremasi Hindu Bali yang Penuh Makna

1 Agustus 2023

Ngaben, Upacara Kremasi Hindu Bali yang Penuh Makna

Ngaben adalah salah satu upacara kremasi paling sakral bagi masyarakat Hindu Bali. Begini ketentuan dilangsungkannya upacara ini.

Baca Selengkapnya

Rumah Duka di Shanghai Kewalahan, Kremasi Dua Jasad Sekaligus?

2 Januari 2023

Rumah Duka di Shanghai Kewalahan, Kremasi Dua Jasad Sekaligus?

Menurut informasi yang beredar luas secara daring, sejumlah rumah duka di Shanghai terpaksa mengkremasi dua atau lebih jasad dalam satu insinerator.

Baca Selengkapnya

Krematorium Cilincing Belum Terima Jadwal Kremasi 4 Jenazah yang Meninggal di Kalideres

14 November 2022

Krematorium Cilincing Belum Terima Jadwal Kremasi 4 Jenazah yang Meninggal di Kalideres

Pihak keluarga menyampaikan pada pengurus RT proses kremasi jenazah rencananya dilakukan hari ini

Baca Selengkapnya

Keluarga Empat Jenazah di Rumah Kalideres Belum Pastikan Waktu Kremasi Besok

13 November 2022

Keluarga Empat Jenazah di Rumah Kalideres Belum Pastikan Waktu Kremasi Besok

Empat jenazah yang ditemukan di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat rencananya akan dikremasi besok di Cilincing

Baca Selengkapnya

4 Orang Sekeluarga yang Meninggal di Kalideres Akan Dikremasi Senin Depan

12 November 2022

4 Orang Sekeluarga yang Meninggal di Kalideres Akan Dikremasi Senin Depan

Jenazah 4 orang sekeluarga yang meninggal di Kalideres bakal dikremasi pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Reza Gunawan Meninggal, Dewi Lestari: Dia Berpulang Sebagaimana Keinginannya

7 September 2022

Reza Gunawan Meninggal, Dewi Lestari: Dia Berpulang Sebagaimana Keinginannya

Dewi Lestari mengungkapkan Reza Gunawan meninggal di rumah dalam keadaan tenang dan dikelilingi keluarga, sebagaimana keinginannya.

Baca Selengkapnya

Hadapi Ancaman Kremasi, Pengungsi Mendesak Kuburan Muslim di Ibu Kota Yunani

15 Mei 2022

Hadapi Ancaman Kremasi, Pengungsi Mendesak Kuburan Muslim di Ibu Kota Yunani

Satu-satunya pemakaman Muslim di Yunani berjarak 750 kilometer dari ibu kota Athena

Baca Selengkapnya