4 Kesalahan Umum saat Menanak Nasi, Cek Akibatnya

Reporter

Tempo.co

Rabu, 2 Oktober 2019 21:25 WIB

ilustrasi nasi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Selama manusia hidup, terutama orang Indonesia, selalu ada nasi yang tersedia di rumah. Di Asia ada banyak sekali tipe beras yang ditanam, mulai dari yang familiar seperti beras putih, hingga yang diproses dengan teknologi tinggi seperti beras merah.

Namun, perkembangan teknologi saat ini membuat banyak orang tidak mengetahui teknik dan cara memasak nasi dengan baik. Maklum, banyak orang sekarang yang lebih senang membeli nasi daripada memasak sendiri karena dianggap lebih praktis dan cepat. Namun, tak ada salahnya mengetahui kesalahan yang sering dilakukan saat menanak nasi, dilansir dari Mashed.

#Tidak mencuci beras hingga bersih
Mencuci beras diklaim dapat menghilangkan produk sampingan dari proses penggilingan bulir padi menjadi beras. Mencuci beras dapat menghilangkan sisa-sisa pati dan benda lain yang tidak diinginkan, seperti kerikil. Mencuci beras dengan air dingin sebanyak satu atau dua kali dapat meningkatkan hasil akhir beras, yaitu nasi yang lebih pulen.

Nasi di dalam rice cooker (penanak nasi). shutterstock.com

#Kurang air
Kebanyakan orang tidak memasukkan cukup banyak air saat memasak beras sehingga menyebabkan nasi kering dan tidak matang merata. Air yang dibutuhkan untuk memasak tentu bergantung pada jenis beras yang digunakan. Gunakan metode ruas jari. Isi wadah dengan beras dan air. Letakkan jari telunjuk di atas beras, air yang sudah diisi harus melewati ruas pertama jari telunjuk.

Advertising
Advertising

#Tidak diaduk
Setelah matang sempurna, nasi harus didinginkan, diaduk dari atas ke bawah. Mengingat nasi dimasak dalam rentang waktu hingga 30 menit, maka pendinginan penting untuk dilakukan. Pendinginan dengan cara diaduk dari atas ke bawah dan begitu seterusnya hingga dirasa sudah dingin, tujuannya untuk memisahkan bulir nasi satu dengan yang lain, agar tidak saling menempel pada saat disajikan.

#Memperlakukan semua jenis beras sama
Tidak semua jenis beras dapat ditanak dengan cara yang sama. Ada ribuan varietas beras yang ditanam di seluruh dunia, tentu tidak dapat dimasak dengan cara yang sama. Misalnya, beras merah yang membutuhkan lebih sedikit air daripada beras putih. Panjang pendeknya bulir beras juga memengaruhi kebutuhan air. Satu cangkir beras merah bulir pendek membutuhkan seperempat cangkir air lebih banyak dibanding beras merah bulir panjang.

Berita terkait

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

13 jam lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

13 jam lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

1 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

2 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

4 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

5 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

13 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

16 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

27 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

30 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya