Psikolog Ungkap Kapan Cinta Layak Diperjuangkan

Reporter

Antara

Jumat, 6 Maret 2020 13:59 WIB

Ilustrasi pasangan. Unsplash/

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa perbedaan di antara pasangan yang kemudian berujung pertentangan hubungan dari orang-orang sekitar. Pada satu titik, Anda mungkin bertanya-tanya apakah cinta dan hubungan pantas diperjuangkan.

“Tergantung dinamika pasangan ini. Saya tidak bisa bilang ada satu checklist. Tetapi, menurut saya bisa diperjuangkan ketika dua-duanya sama-sama yakin. Saya tahu apa yang saya butuhkan, mau saya tuju, apa yang penting untuk saya,” ujar psikolog di bidang hubungan cinta, Pingkan Rumondor.

Hal sama juga harus dirasakan pasangan. Jika dia tak merasakan hal sama, Pingkan tak menyarankan untuk meneruskan hubungan karena sangat berisiko.

“Tetapi, kalau salah satu merasa bisa diperjuangkan dan satunya tidak, sangat berisiko. Sebaiknya, ketika dua-duanya berkomitmen untuk mau menjalani hubungan ini,” tuturnya.

Sebaiknya berdiskusi dulu dengan pasangan. Jika pada akhirnya Anda dan pasanganmerasa punya kebutuhan yang sama, saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan, punya visi yang sama, ada usaha, ada komitmen, maka hubungan pun bisa diperjuangkan.

Advertising
Advertising

Pingkan menilai, saat ini ada perilaku sliding daripada memutuskan di antara pasangan-pasangan muda. Mereka cenderung patuh pada batas-batas yang ditentukan masyarakat, tanpa aktif mengekspresikan dan secara sadar memutuskan pilihannya sendiri.

Hasil penelitian menunjukkan pria dan wanita akan lebih mampu merasakan hubungan yang memberi penghargaan saat mereka berani memutuskan dan mengungkapkan hal-hal yang dianggap penting dalam hubungan dibandingkan hanya mengikuti arus.

“Salah satu tahapan yang paling penting adalah memahami apa yang ingin kita rasakan dan dapatkan dari sebuah hubungan sehingga dapat lebih percaya diri menyuarakan isi hati kepada pasangan dan akhirnya mencintai orang yang sesuai dengan nilai-nilai kita,” kata Pingkan.

Namun, sayangnya sebuah survei dari tim global Closeup yang melibatkan 514 orang anak muda di Indonesia memperlihatkan hanya satu dari dua anak muda atau 50 persen yang percaya mereka bebas menentukan pilihan bersama orang yang dicintai tanpa memandang latar belakang.

Head of Marketing Oral Care PT Unilever Indonesia, Tbk., Fiona Anjani Foebe, mengungkapkan survei itu menunjukkan pasangan-pasangan yang menjalani hubungan tidak konvensional, ada perbedaan seperti usia, latar belakang suku bangsa, ras, dan sebagainya, cenderung menghadapi tekanan sangat kuat sehingga kehilangan suara mereka.

“Sebanyak 43 persen dari mereka akan merahasiakan hubungan karena tidak disetujui orang tua, 31 persen merasa bersalah terhadap mereka, 58 persen merasa didiskriminasi, dihakimi atau dipermalukan, dan 44 persen bahkan terpaksa mengakhiri hubungan karena tidak direstui orang tua ataupun masyarakat,” ungkap Fiona.

Berita terkait

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

1 jam lalu

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

1 hari lalu

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

Pasangan gemar mengontrol. Anda dibuat tak berdaya dan hanya bisa menuruti kemauannya karena takut berpisah, ditinggalkan atau diusir dari rumah.

Baca Selengkapnya

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

2 hari lalu

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

Salah satu tipe hubungan yang dialami banyak pasangan adalah menghindar. Berikut beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan pasangan punya gaya ini.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

3 hari lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

4 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

4 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

4 hari lalu

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

7 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

7 hari lalu

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.

Baca Selengkapnya

Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

8 hari lalu

Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

Kebanyakan orang malas bersikap ramah dan mengobrol dengan orang asing. Padahal bicara dengan mereka tak selalu buruk, asalkan tetap waspada.

Baca Selengkapnya