Kiat Membayar Utang saat Menganggur Kena PHK

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 26 September 2020 11:12 WIB

Ilustrasi Hutang. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona telah membuat tingkat pengangguran bertambah. Saat menganggur dan keuangan sedang ketat, pembayaran utang, termasuk kartu kredit, bisa dianggap sebagai prioritas yang relatif rendah. Artinya, tanpa penghasilan, banyak orang akan kesulitan membayar utangnya tersebut.

Mengenai cara melunasi utang saat resesi menganggur, Dr. Anthony Criniti IV, penulis beberapa buku keuangan ternama, termasuk The Necessity of Finance, merekomendasikan untuk mengambil langkah-langkah berikut:

Membiayai kembali utang. Jika bunga membuat pembayaran terlalu besar, pertimbangkan untuk membiayai kembali utang. Artinya mengajukan pinjaman baru untuk menutup utang lama. Namun, perhatikan untuk menutup pinjaman, Anda masih harus membayar biaya penutupan.

Jika memiliki rumah sendiri, maka bisa mengagunkan rumah untuk membuat pinjaman baru. Apalagi, bunganya juga lebih terjangkau daripada kartu kredit.

"Tapi, bagaimana pun, bahwa jika gagal membayar pinjaman ini, Anda bisa membahayakan rumah," ujarnya, dikutip dari Foxbusiness.

Advertising
Advertising

Kemudian, dia juga merekomendasikan untuk mengakses dana yang tersedia terlebih dulu, seperti memanfaatkan dana darurat dan menjual kelebihan barang untuk fokus pada pembayaran barang-barang penting. Hal positif besar tentang opsi-opsi ini adalah tidak perlu berutang baru.

Terakhir, Criniti merekomendasikan membuka kartu kredit transfer saldo untuk mengelola utang sementara. Kartu kredit ini sering kali menawarkan suku bunga perkenalan 0 persen, yang berarti jumlah yang dibayarkan selama periode itu akan masuk ke saldo pokok. Namun, setelah semuanya berakhir, Anda dapat dikenakan suku bunga yang cukup besar.

Lantas, bagaimana mengatasi utang kartu kredit saat menganggur, yang bisa dikatakan paling sulit untuk dikelola. Dengan suku bunga tinggi berarti dapat menumpuk dengan cepat dan cepat lepas kendali. Meskipun demikian, ada cara untuk memastikannya tetap dapat dikelola.

“Berbicara dengan pemberi pinjaman adalah langkah pertama,” kata Criniti. "Mereka memahami apa yang sedang terjadi sekarang dan ingin membantu."

Banyak penerbit kartu kredit telah membuat program keringanan sebagai tanggapan atas pandemi. Meskipun program setiap penerbit berbeda, sebagian besar menawarkan opsi yang memungkinkan untuk sementara waktu melepaskan bunga untuk menurunkan pembayaran minimum atau untuk menangguhkan pembayaran seluruhnya untuk jangka waktu tertentu.

Criniti menyarankan mengambil inisiatif dan mengadvokasi diri sendiri saat berkomunikasi dengan pemberi pinjaman.

“Jangan takut bernegosiasi,” jelasnya. "Pemberi pinjaman lebih suka dibayar sebagian dari utang daripada tidak sama sekali."

Dikutip dari Nerd Wallet, disebutkan jika tidak seperti hipotek atau pinjaman mobil, kartu kredit umumnya tidak memiliki jaminan. Artinya Anda tidak akan kehilangan deposit atau properti seperti rumah atau mobil jika terlambat membayar.

Konsekuensi melewatkan pembayaran kartu kredit tidak terlalu parah, tetapi bukan berarti tidak penting. Keterlambatan pembayaran dapat merusak kredit Anda dan memicu biaya tambahan, penutupan akun, atau penurunan limit kredit. Jadi, sebaiknya lakukan setidaknya pembayaran minimum setiap bulan jika dapat melakukannya, sambil memenuhi kewajiban keuangan yang lebih penting.

Jika tidak mampu membayar pembayaran minimum, ada baiknya untuk berkomunikasi dengan kreditor sesegera mungkin dan tanyakan tentang keringanan jangka pendek. Berikut cara menangani utang kartu kredit.

Berkomunikasi dengan kreditor
Jika menyadari Anda mungkin tidak dapat melakukan pembayaran minimum pada kartu kredit, hubungi penerbitnya. Semakin cepat melakukannya, semakin baik. Banyak penerbit menawarkan program kelonggaran kepada mereka yang menghadapi tantangan keuangan jangka pendek, misalnya karena bencana alam, keadaan darurat keluarga, atau pemotongan gaji.

Jika terpengaruh oleh pandemi COVID-19, pastikan untuk menyebutkannya saat menghubungi penerbit kartu kredit tentang pelonggaran. Ini dapat membantu Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan akomodasi dan melindungi kredit, meskipun dengan cara yang terbatas.

Simpan uang tunai
Dalam waktu normal, kita disarankan untuk membayar lebih dari jumlah minimum kartu kredit. Dan memang benar membayar seminimal mungkin bukanlah rencana jangka panjang yang baik.

Biaya bunga kartu kredit bisa menumpuk dengan cepat, menambah utang. Jika hanya membayar minimum, perlu waktu puluhan tahun untuk saldo menjadi default sepenuhnya, bahkan jika Anda tidak menambahkan pembelian baru.

Cari tahu apakah Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan
Jika tidak lagi memiliki pendapatan, membayar jumlah minimum pada kartu kredit dapat terasa mustahil. Tetapi perhitungannya mungkin berubah, setidaknya sedikit, jika Anda memenuhi syarat untuk asuransi pengangguran, asuransi kecacatan, atau bantuan lain.

Periksa penawaran berbunga rendah yang sudah dimiliki
Alih-alih mengajukan permohonan kartu baru untuk menurunkan biaya bunga, pertimbangkan penawaran yang sudah dimiliki pada kartu. Mungkin kartu yang didapatkan beberapa bulan lalu memiliki APR 0 persen pada transfer saldo dan Anda tidak menyadarinya.

Berita terkait

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

15 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

19 jam lalu

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

22 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

1 hari lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

2 hari lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

8 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

12 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

12 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

13 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

13 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya