Awas, Rumah Makan Jadi Tempat Penularan Covid-19

Reporter

Antara

Kamis, 22 Oktober 2020 16:13 WIB

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah makan dan restoran menjadi tempat rawan penularan COVID-19 saat ini. Hal itu disampaikan oleh Pakar kesehatan Universitas Andalas (Unand) Padang, Dr. Andani Eka Putra.

"Saat ini hampir tidak ada restoran dan rumah makan yang aman. Dalam sebuah tes usap pada salah satu restoran, hampir 30 persen karyawannya terinfeksi," katanya.

Menurutnya, kerawanan rumah makan diperparah oleh konsumen yang tidak pakai masker di restoran, pelayan juga tidak pakai masker, akhirnya restoran jadi salah satu titik masalah penyebaran COVID-19. Ia mengemukakan cara paling tepat untuk mengatasi penyebaran COVID-19 di rumah makan adalah dengan melakukan pemeriksaan tes usap gratis bagi pengelola dan karyawan restoran.

Andani berharap para pengelola dan karyawan restoran menerapkan protokol COVID-19 yang benar dan semua pelayan wajib pakai masker, jaga jarak dengan pengunjung. Pada sisi lain, ia mengingatkan masyarakat tidak perlu takut dengan COVID-19 namun jangan lalai terhadap protokol kesehatan.

"Masyarakat kita cenderung lalai, namun begitu terinfeksi stres minta ampun. Ini yang menyebabkan kematian karena stres berlebihan. Kenapa meninggal? Karena jantung, ginjal, dan gula tidak terkontrol. Ini yang terjadi, sudah mental tidak kuat, lalai pula," katanya

Advertising
Advertising

Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand itu mengingatkan kalau merasa tidak kuat atau takut menghadapi COVID-19 maka jaga diri dan keluarga.

"Pikirkanlah ketika orang tua positif corona dan meninggal, sementara kita tidak bisa ketemu orang tua yang meninggal," ujarnya.

Ia juga meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai aktivitas perjalanan dinas, mudik, wisata, dan pesta perkawinan.

"Bagi yang melakukan aktivitas perjalanan dinas harus hati-hati. Setiap pulang dinas, bilang kepada suami jangan masuk kamar dulu, tes usap dulu," katanya.

Begitu pula bagi yang mudik, rentan membawa virus dari luar kota. Berbicara tentang new normal, Andani mengatakan ini adalah sebuah karakter baru, yakni bagaimana melakukan adaptasi terhadap kondisi pandemi.

"Konsep new normal kembali pada kondisi normal, pada kondisi yang ada. Namun bukan kembali kepada kondisi semula. Konkretnya, kondisi adaptif atau penyesuaian terhadap kondisi era pandemi dengan memakai masker , jaga jarak, dan lain sebagainya," katanya.

Ia mengatakan pandemi ini tidak bisa diselesaikan sendiri, namun hanya bisa diselesaikan dengan keterlibatan semua komponen bangsa.

Berita terkait

Viral Kafe Bukanagara Coffe and Roastery Diisukan Tunggak Gaji Karyawan, Kafe Tetap Buka Seperti Biasa

11 jam lalu

Viral Kafe Bukanagara Coffe and Roastery Diisukan Tunggak Gaji Karyawan, Kafe Tetap Buka Seperti Biasa

Salah satu kafe artistik, Bukanagara Coffe and Roastery, belakangan jadi sorotan publik karena manajemennya diduga menunggak pembayaran gaji karyawan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

12 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mengintip Restoran Bintang Michelin Tempat Lisa Blackpink Kencan dengan Frederic Arnault

3 hari lalu

Mengintip Restoran Bintang Michelin Tempat Lisa Blackpink Kencan dengan Frederic Arnault

Bagi yang ingin mencoba pengalaman Lisa Blackpink, harga makanan di restoran ini mulai dari 190 euro atau Rp3,3 juta per hidangan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

5 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya