Survei Guru yang Setuju Sekolah Tatap Muka dan Guru yang Tidak Setuju

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 3 Januari 2021 14:08 WIB

Seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar mengerjakan soal-soal Penilaian Akhir Tahun pelajaran 2019-2020 secara daring di rumah, di kampung baru I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 8 Juni 2020. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mulai besok, Senin 4 Januari 2021, anak sekolah sudah mulai kembali belajar. Sempat terjadi kontroversi apakah kegiatan belajar mengajar pada semester genap ini akan berlangsung seperti biasa atau sekolah tatap muka atau masih belajar daring.

Federasi Serikat Guru Indonesia atau FSGI melakukan survei terkait persepsi para guru mengenai sekolah tatap muka pada Januari 2021. Survei melalui aplikasi google form ini berlangsung pada 19 - 22 Desember 2020 dan diikuti oleh 6.513 guru. "Mereka berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Jambi, NTB, NTT, Papua, dan Papua Barat," kata Heru Purnomo, Sekretaris Jenderal FSGI dalam keterangan tertulis.

Sebanyak 44,52 persen guru dalam survei ini mengajar siswa SMP/sederajat, 25,32 persen mengajar jenjang SD/sederajat, 15,35 persen mengajar jenjang SMA, dan 14,6 persen mengajar jenjang SMK. Sisanya sebanyak 0,21 persen mengajar di Sekolah Luar Biasa atau SLB. Adapun sebaran wilayah kerja para guru sebanyak 63,7 persen berada di Pulau Jawa dan 36,3 persen dari luar Pulau Jawa.

Dari survei itu, sebanyak 49,36 persen guru atau 3.215 responden setuju sekolah tatap muka dimulai pada Januari 2021. Sebesar 45,27 persen atau 2.948 guru tidak setuju dengan sekolah tatap muka. Adapun 5,37 persen atau 350 guru menyatakan ragu-ragu untuk menjalani sekolah tatap muka.

Siswa menggunakan ponsel saat melakukan kegiatan belajar secara online. TEMPO/Muhammad Hidayat

Berikut alasan para guru yang setuju sekolah tatap muka dimulai:

  • Materi sulit atau sangat sulit dan praktikum tidak bisa diberikan secara daring
  • Jenuh mengajar melalui pembelajaran jarak jauh
  • Sebagian siswa tidak memiliki alat memadai untuk belajar online
  • Sinyal tidak stabil
  • Alasan lain, seperti wilayah tempat guru bekerja termasuk zona hijau atau zona kuning Covid-19.
Advertising
Advertising

"Para guru merasakan peserta didiknya mengalami kesulitan dalam mengerjakan materi pelajaran," kata Mansur, Wakil Sekretaris Jenderal FSGI. Mereka berharap sekolah tatap muka dapat dilakukan minimal seminggu sekali.

Berikut alasan para guru yang tidak setuju sekolah tatap muka dimulai:

  • Kasus Covid-19 di daerah mereka masih tinggi
  • Khawatir tertular Covid-19 di sekolah
  • Sudah berusia di atas 50 tahun dan sebagian memiliki penyakit penyerta
  • Infrastruktur dan protokol kesehatan di sekolah belum memadai
  • Alasan lain, seperti belum ada sosialisasi protokol kesehatan dari pihak sekolah, tidak memiliki kendaraan pribadi, sehingga harus naik angkutan umum yang rentan tertular Covid-19.

Berangkat dari kondisi tersebut, Heru Purnomo mendorong pemerintah daerah berhati-hati dalam memutuskan membuka sekolah tatap muka pada Januari 2021 karena kasus Covid-19 masih tinggi dan belum terkendali. "FSGI mendorong pemerintah tetap menetapkan pada 4 Januari 2021 sebagai awal semester genap, namun bukan berarti pembelajaran tatap muka dilakukan pada 4 Januari 2021," kata Heru.

Jika pemerintah hendak memulai sekolah tatap muka, FSGI mendorong pembukaan sekolah di mulai dari jenjang paling tinggi dan disertai uji coba sebanyak 25 persen siswa. Federasi Serikat Guru Indonesia juga mendorong pelaksanaan rapid tes antigen untuk seluruh pendidik dan peserta didik yang akan mengikuti sekolah tatap muka.

Berita terkait

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

5 jam lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

6 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

6 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

6 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya