Tak Semua Orang Kaya Konsumtif, Ini yang Mereka Hindari

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 28 Februari 2021 10:33 WIB

Ilustrasi orang kaya. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Orang kaya sering dicap senang membelanjakan uang kapan saja, di mana saja. Itu tidak benar sama sekali. Faktanya, mereka cukup kalkulatif dalam hal membelanjakan uang untuk fasilitas dan barang-barang mewah dan itulah yang membuat posisi keuangan mereka tetap utuh.

Mereka memiliki gaya hidup yang terstruktur dan terorganisir dan menahan diri untuk tidak membeli barang-barang yang tidak terlalu berharga. Berikut beberapa barang yang tidak pernah orang kaya beli untuk menghabiskan uang, dilansir dari Times of India.

Belanja impulsif
Meskipun jaket atau parfum yang sangat mahal itu terlihat cukup menarik, jangan membelinya. Banyak yang mungkin tidak menyadari tetapi pembelian impulsif adalah salah satu alasan mengapa saldo kredit mencapai titik terendah sepanjang masa. Orang kaya memiliki kebebasan untuk membeli apapun kapan pun mereka mau, tetapi tidak melakukannya karena sangat memikirkannya jika mereka benar-benar membutuhkan.

Langganan televisi tambahan
Anda akan terkejut melihat berapa banyak jumlah saluran TV digital dan langganan platform OTT. Orang kaya hampir tidak pernah menghabiskan waktu duduk di depan TV dan lebih suka berpegang pada langganan digital yang bagus untuk beberapa hiburan acak kapan saja. Jadi, pikirkan dua kali sebelum memperbarui paket jumbo digital.

Baca juga: Mau Jadi Miliarder? Berikut Karakter yang Harus Dimiliki

Advertising
Advertising

Barang mewah
Sulit dipercaya orang kaya tidak membeli barang mewah untuk gaya hidup sehari-hari. Membeli pakaian mewah, tas tangan, sepatu, mobil mewah mungkin terlihat menjanjikan tetapi dapat dengan cepat mempengaruhi rekening. Membeli barang mewah sekali atau dua kali tidak apa-apa, tetapi jangan sampai membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Rumah dengan harga lebih tinggi
Berinvestasi rumah dengan melebihi anggaran bukanlah hal yang sangat cerdas untuk dilakukan. Anda harus mencari kesepakatan yang mencakup banyak tawar-menawar sehingga mampu membelinya. Memamerkan rumah yang hampir tidak mampu dibeli akan menghabiskan banyak uang. Selain itu, renovasi ekstra dan interior akan benar-benar membuat bingung.

Punya banyak kartu kredit
Menyimpan lebih dari satu kartu kredit berarti harus melacak beberapa tagihan yang akan bertambah. Konon, orang kaya cenderung hanya menyimpan satu atau dua kartu kredit sehingga tidak perlu khawatir dengan transaksi dari akun yang berbeda. Berinvestasi hanya pada satu rekening bank superaman lebih mudah daripada harus memiliki beberapa rekening bank.

Bayar denda keterlambatan
Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan dalam hal menabung adalah lupa membayar iuran keuangan kepada perusahaan kartu kredit. Denda bisa sangat tinggi dalam beberapa kasus. Jadi, orang-orang harus terus memantau kapan perlu membayar tagihan kartu kredit untuk menghindari pembayaran tambahan.

Beli barang yang tidak bertahan lama
Orang kaya tidak membuang-buang uang untuk membeli gawai digital terbaru atau melakukan liburan gila dan mahal. Sebaliknya, mereka lebih merasa nyaman dengan telepon yang sudah ada atau dengan menginap di hotel yang nyaman. Orang-orang ini memahami nilai uang dan membelanjakannya untuk hal-hal yang pada akhirnya tidak akan bertahan lama. Jadi, sebaiknya membelanjakan uang untuk hal-hal yang penting dalam jangka panjang.

Berita terkait

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

11 jam lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

1 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

1 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

1 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

1 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

10 Orang Terkaya di Indonesia Mei 2024, Agoes Projosasmito Jadi Nama Baru

1 hari lalu

10 Orang Terkaya di Indonesia Mei 2024, Agoes Projosasmito Jadi Nama Baru

Orang terkaya di Indonesia masih diduduki oleh sejumlah nama seperti Budi Hartono, Michael Hartono, hingga Chairul Tanjung. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

2 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

2 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

2 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya