5 Jurus Menghadapi Covid-19 Varian Mu

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 14 September 2021 09:07 WIB

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama menyampaikan sejumlah jurus dalam menghadapi Covid-19 varian Mu. Dia mengatakan, Covid-19 sebagaimana virus pada umumnya sangat mungkin bermutasi sehingga muncul varian baru dari waktu ke waktu.

Tjandra Yoga Aditama mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memasukkan Covid-19 varian Mu dalam kelompok 'Variant of Interest (VOI)' sejak 30 Agustus 2021. "Jika bukti ilmiahnya sudah lebih jelas, maka mungkin saja varian yang tergolong VOI 'naik kelas' menjadi Variant of Concern (VOC)," kata Tjandra Yoga dalam keterangan tertulis, Senin 13 September 2021. "Meski begitu, mungkin saja varian Mu ini tetap dalam kelompok VOI."

Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 ini mengatakan ada lima upaya yang dapat dan perlu dilakukan untuk mengantisipasi Covid-19 varian Mu atau virus flu baru lainnya yang mungkin datang. Berikut ulasannya:

  1. Terus meningkatkan jumlah pemeriksaan
    Pemerintah jangan mengendurkan pemeriksaan Whole Genome Sequencing atau WGS untuk mengantisipasi kalau-kalau ada berbagai jenis Covid-19 varian baru di Indonesia. Sampai 11 September 2021, data Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data atau GISAID telah mengumpulkan genome virus flu dari seluruh dunia. Indonesia telah memeriksa dan memasukkan data 6.035 genome, Singapura 6.807 genome, India dengan 46.375 genome, Inggris sebanyak 811.630 genome, dan Amerika Serikat 931.373 genome.
  2. Disiplin protokol kesehatan
    Protokol kesehatan tetap menjadi kunci terhindar dari infeksi virus. Wajib memakai masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Penting juga menyadari jika terjadi penularan yang kian meluas, maka virus akan terus bereplikasi yang berpotensi memunculkan mutasi dan varian baru.

  3. Tes dan telusuri
    Terus meningkatkan jumlah tes Covid-19 dan menelusuri jika terdapat kasus positif. Inilah salah satu cara memutus mata rantai penularan virus. Pengetesan dan penelusuran yang ideal adalah 400 ribu tes sehari dan penelusuran kepada 15 orang dari setiap kasus positif.

  4. Vaksinasi Covid-19
    Pemerintah mesti terus meningkatkan cakupan vaksinasi. Hingga 11 September 2021, vaksinasi Covid-19 dosis kedua menjangkau 19,94 persen atau sekitar 41,5 juta dosis. Sementara vaksinasi Covid-19 dosis pertama sebanyak 34,69 persen dengan 72,2 juta dosis.

  5. Lalu lintas orang antar-negara
    Orang yang datang dari luar negeri, terutama berasal dari negara dengan Covid-19 varian Mu harus menjalani karantina dan mengikuti tes PCR untuk mengetahui apakah positif atau tidak. Durasi karantina setidaknya satu atau dua kali masa inkubasi. Mereka juga tetap harus dipantau selama beberapa pekan untuk mengetahui apakah ada kondisi kesehatan yang mencurigakan atau bahkan mengkhawatirkan. Terlebih jika sudah berinteraksi dengan orang lain.

Baca juga:
Vaksin Palsu Covid-19, Berisi Larutan Garam; Polisi Cina Tangkap 80 Tersangka

Advertising
Advertising

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

5 jam lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 jam lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Urutan Perjalanan Ibadah Haji Mulai Karantina di Asrama Haji hingga Kembali ke Tanah Air

10 jam lalu

Urutan Perjalanan Ibadah Haji Mulai Karantina di Asrama Haji hingga Kembali ke Tanah Air

Berikut urut-urutan menunaikan ibadah haji sejak pendaftaran haji hingga kembali lagi ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

12 jam lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

12 jam lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

2 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

5 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya