Rahasia ASI, Apa Saja Kandungannya?

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 18 Desember 2021 09:15 WIB

Ilustrasi ibu mengelus anaknya. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - ASI memiliki kandungan yang luar biasa penting dan dibutuhkan oleh tubuh. Asi merupakan susu yang pertama dikonsumsi oleh bayi baru lahir, sehingga kandungan yang dimiliki harus mampu memenuhi kebutuhan bayi. Oleh karena itu, apa saja kandungan dalam asi?

Seperti air, ASI mengandung tiga makronutrien yang dibutuhkan tubuh yaitu lemak, karbohidrat, dan protein. Melansir laman frontiersin.org, susu asi mengandung 87 persen air, 1 persen protein, 4 persen lemak, dan 7 persen karbohidrat. Selain itu, asi mengandung vitamin, sehingga susu ini hampir sempurna sebagai nutrisi bagi bayi. Sebab, kebutuhan tersebut sangat dibutuhkan oleh bayi.

Melansir webmd.com, ASI mengandung antibodi yang dapat membantu tubuh terhindar dari virus dan bakteri. Sebab, asi memiliki beberapa protein minor yang lebih banyak seperti lisozim, laktoferin, IgA sekretori, dan lactobacillus. Berbeda dengan susu sapi, asi cenderung memiliki kandungan protein yang lebih rendah. Sebab, asi hanya memiliki 1 persen protein, dibandingkan susu sapi yang memiliki 3,5 persen.

Melansir laman americanpreganancy.org, lisozim merupakan enzim yang melindungi bayi dari bakteri E. Coli dan Salmonella. Laktoferin adalah enzim yang menghambat pertumbuhan bakteri yang memiliki ketergantungan dengan besi pada saluran pencernaan. IgA sekretori adalah membantu antibodi tubuh bayi dari virus dan bakteri. Serta, lactobacillus adalah enzim yang melindungi bayi dari bakteri dengan membuat bakteri tidak bisa bertahan hidup karena asam yang dibuat oleh enzim ini.

Selain itu, asi mengandung berbagai macam mineral seperti kalsium, magnesium, potassium, sodium, phosphorus, dan lainnya. Serta asi mengandung berbagai vitamin seperti A, D, E, K, C, dan lainnya. Kandungan vitamin tergantung dengan asupan ibu. Susu asi juga mengandung kalsium dan zat besi yang lebih mudah diserap oleh tubuh.

Advertising
Advertising

Bayi yang mengonsumsi asi cenderung lebih sedikit yang mengidap alergi ataupun asma. Serta, bayi juga cenderung jarang mengalami infeksi telinga dan diare. Apalagi, bayi yang mengonsumsi asi selama enam bulan penuh tanpa tambahan susu formula.

Pada awal menyusui, ibu akan mengeluarkan ASI dengan kandungan kolostrum. Kandung ini akan membantu bayi dalam saluran pencernaan serta mempersiapkan tubuh untuk mencerna asi. Kolostrum memiliki tekstur yang kental, berwarna kekuningan, serta jumlahnya yang tidak begitu banyak namun cukup bagi bayi. Oleh karena itu, pencernaan bayi akan lebih mudah untuk mencerna susu asi dibandingkan susu formula maupun susu sapi.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA

Baca: Riset ASI dari Ibu yang Divaksin Mengandung Antibodi Covid-19

Berita terkait

Alasan IDAI Tak Sarankan ASI DIjadikan Susu Bubuk

14 jam lalu

Alasan IDAI Tak Sarankan ASI DIjadikan Susu Bubuk

IDAI tak menyarankan ASI dibekukan dan dijadikan ASI bubuk. Berikut ragam alasannya.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Kasus Diare di Kecamatan Sutera, Diduga Air Tercemar Pasca Banjir

1 hari lalu

Lonjakan Kasus Diare di Kecamatan Sutera, Diduga Air Tercemar Pasca Banjir

Sebanyak 202 orang di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan terjangkit penyakit diare. Lima balita meninggal karena dehidrasi parah saat diare.

Baca Selengkapnya

Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

2 hari lalu

Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan 11 butir pertanyaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi awal penyakit lupus pada anak secara mandiri.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

10 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

14 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

18 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

20 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

25 hari lalu

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

25 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

31 hari lalu

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?

Baca Selengkapnya