Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Pola Asuh Anak

Reporter

Antara

Rabu, 26 Januari 2022 15:15 WIB

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan suami istri di masa lampau, bahkan ketika kecil, mempengaruhi pola pengasuhan anak. Psikolog dan konselor pernikahan Dr. Adriana Soekandar Ginanjar, M.Sc., mengatakan belum semua orang tua menerapkan pola asuh yang cukup baik untuk tumbuh kembang anak di rumah, seperti pola asuh dengan kekerasan, baik secara verbal maupun nonverbal, serta banyak terjadi konflik antarorang tua di depan anak.

"Seringkali hal ini tidak disadari dapat menimbulkan kecemasan dan trauma yang terdalam bagi anak," ujar Adriana.

Adriana menjelaskan ada beberapa jenis trauma yang dialami oleh manusia, khususnya ketika berumah tangga. Trauma-trauma ini harus dikenali lebih awal agar kedepannya orang tua dapat memproses trauma menjadi bentuk emosi yang baik.

"Ketika dapat memproses emosi tentunya akan membawa dampak yang lebih baik ke sekitar atau keluarga terdekat," ujar Adriana.

Setidaknya ada tiga jenis trauma dalam berumah tangga, yakni trauma akut, trauma kronis, dan trauma kompleks. Trauma akut terjadi satu kali tetapi secara intens, seperti perceraian, bencana alam, pelecehan seksual yang terjadi di masa lampau atau masa kecil.

Advertising
Advertising

Trauma kronis terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang panjang, seperti kekerasan dari orang tua atau orang sekitar, perundungan, melihat kekerasan dan konflik orang tua. Sementara trauma kompleks merupakan kejadian yang beragam, terdiri dari kejadian traumatis yang berbeda-beda. Jika tidak diperbaiki, trauma masa lampau ini dapat terus menghantui kehidupan sehari-hari para orang tua, bahkan dapat berdampak pada pola asuh anak saat ini.

"Tentu kita sebagai orang tua tidak menginginkan hal yang sama atau hal yang buruk terjadi turun temurun ke anak," ujar Adriana.

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga mampu melatarbelakangi anak rentan terkena trauma dalam kehidupan, seperti sifat anak yang terlalu tertutup, orang tua yang tidak memahami anak, dan orang tua yang seringkali merasa paling tahu atau paling benar. Yang dapat dilakukan oleh orang tua agar anak terhindar dari trauma rumah tangga adalah dengan cara mengenal anak lebih baik, terbuka dengan anak agar dapat berkomunikasi dengan orang tua, menghormati anak dengan menghargai keputusan, serta tidak menuntut terlalu sering.

Ajarkan juga anak untuk bisa bersuara dan berpendapat di setiap kondisi, mulai dari hal-hal kecil yang ditemukan di keseharian. Orang tua juga harus bertindak sebagai detektif atau terus mencari tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan anak.

"Mindful parenting untuk mencerna dan mempelajari emosinya agar dapat membuahkan perilaku yang baik juga kepada keluarga," kata Adriana.

Sementara itu, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, spesialis anak yang juga pendiri Tentang Anak mengatakan penting bagi orang tua untuk dapat mengenali diri sendiri dan pasangan terlebih dulu sebelum membantu kebutuhan anak.

"Tidak ada salahnya berkonsultasi dengan ahli agar bisa mendapatkan masukan untuk setiap permasalahan yang ditemukan," jelas Mesty.

Baca juga: Kenali Pola Asuh Strict Parents, Apa Dampaknya Bagi Perkembangan Anak?

Berita terkait

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

4 jam lalu

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

5 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

5 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

5 hari lalu

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

6 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya