Sempat Tertunda Covid-19, Paduan Suara Gerejawi XIII Siap Digelar di Yogyakarta

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 6 Maret 2022 22:08 WIB

Pesparawi Nasional bersama Dirjen Bimas Kristen, Direktur Urusan Agama Kristen Kemenag RI, Jannus Pangaribuan melakukan audiensi dengan Wagub DIY, KGPAA Paku Alam X, di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta/Dok.Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII akan tetap diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kanjeng Gusti Pangeran Ario Adipati (KGPAA) Paku Alam X meminta agar penyelenggaraan acara 3 tahunan ini dilaksanakan dengan kewaspadaan tinggi. "Event ini kalaupun tetap diselenggarakan, saya mau ada antisipasi terhadap lonjakan kasus dengan sebaik-baiknya. Dari jumlah peserta, penggunaan teknologi, pemanfaatan tempat-tempat lain untuk isoter,” kata Paku Alam X dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 6 Maret 2022.

Paku Alam X menegaskan penyelenggaraan Pesparawi XIII ini nantinya harus dipastikan dengan baik, sesuai dengan prosedur penyelenggaraan acara pada masa pandemi. "Karena bagaimanapun, mengumpulkan banyak orang pada saat ini tidak bisa sembarangan. Harus ada langkah antisipasi yang matang," katanya.

Tahun 2019, Yogyakarta ditunjuk sebagai tuan rumah Pesparawi XIII. Acara yang sedianya digelar pada 2021 ini akhirnya mundur dilaksanakan pada 2022 karena kondisi pandemi yang tidak kondusif. Berkaitan dengan hal tersebut, Pesparawi Nasional bersama Dirjen Bimas Kristen, Direktur Urusan Agama Kristen Kementerian Agama, Jannus Pangaribuan melakukan audiensi kepada Paku Alam X pada 1 Maret 2022 di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Kepala Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Kementerian Agama Masmin Afif mengungkapkan, ada beberapa catatan penting Pesparawi XIII yang akan diselenggarakan pada 19 hingga 26 Juni 2022. Pertama, acara ini akan tetap diselenggarakan mengingat belum ada kepastian kapan pandemi berakhir. Namun tentu Afif berharap bahwa angka kasus akan semakin melandai.

Kedua, akan dilakukan penyesuaian dan pertimbangan jumlah peserta yang akan hadir. Jumlah awal peserta diperkirakan mencapai 15 ribu peserta, untuk kemudian dipangkas menjadi 6 ribu saja. “Dari jumlah ini tadi Pak Wagub minta dipertimbangkan lagi untuk bisa dikurangi. Ini karena melihat suasana saat ini yang sedang ada pada gelombang ketiga. Agar mengurangi kerumunan,” kata Afif.

Advertising
Advertising

Selain itu, penyelenggaraan kegiatan akan digelar di beberapa tempat acara berbeda. Hal ini sebagai langkah meminimalisir penyebaran Covid–19 dan mengkondusifkan suasana. Tentu disiplin protokol kesehatan juga menjadi catatan penting bagi penyelenggara dan peserta.

Sementara itu, Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda Daerah Istimewa Yogyakarta Djarot Margiantoro mengatakan saat ini persiapan acara sudah mulai berjalan . Menurutnya, kepanitiaan nanti akan diperkuat oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Yogyakarta. Selain itu, Djarot juga akan menggandeng mahasiswa-mahasiswa daerah yang ada di DIY yang memiliki asrama. Asrama ini nanti akan dimanfaatkan untuk mendukung operasional kegiatan. “Kita ambil langkah ini untuk memaksimalkan potensi DIY dan mengurangi keterlibatan pihak luar, ini akan mengurangi resiko paparan Covid–19 juga,” kata Djarot.

Pemanfaatan teknologi pun akan dilakukan untuk memudahkan pekerjaan. Nantinya, akan ada desain kartu peserta yang memuat data keseluruhan dari peserta itu sendiri. “Kita manfaatkan teknologi melalui database ID card yang isinya berbagai macam informasi yang jelas. Kalau rencana awal tanpa ada kejadian luar biasa ini, seluruh rencana kita pastikan sudah ideal,” katanya.

Djarot sendiri menilai Yogyakarta telah lebih dari siap menggelar acara ini. Acara ini diharapkan bisa menjadi percontohan penyelenggaraan acara skala besar dengan protokol kesehatan yang ketat. “Ini bisa menjadi percontohan bagi acara lain, dengan cara melakukan protokol kesehatan yang ketat. Akan kita tambahkan juga usulan persyaratan vaksinasi dosis 3 juga pada peserta. Nanti kita tinjau kembali juknisnya,” kata Djarot.

Baca: Destinasi Wisata Yogyakarta Tetap Ramai meski Ditemukan Varian Omicron Siluman

Berita terkait

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

18 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

20 jam lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

1 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

2 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

2 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

3 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

3 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya